Makassar, SUARAGURUSULSEL.COM – Hari ini, Senin 27 Juli 2020 pukul 16 00 Wita Pengurus PGRI Provinsi Sulsel menggelar Rapat Koordinasi diperluas dengan melibatkan Pengurus Kabupaten PGRI Se Sulsel dengan 2 agenda, yakni tentang mundurnya PB PGRI pada POP dikementerian Pendidikan Nasional.
Ketua Provinsi PGRI Sulsel, Prof Dr.H.Hasnawi Haris M.Hum menyampaikan arahannya bahwa Mundurnya PB PGRI dalam POP tersebut diharapkan agar seluruh pengurus PGRI Kabupaten/Kota dapat mengamankan keputusan tersebut. Harap Pak Ketua.
Sekum PGRI Provinsi Sulsel, Dr.H Muhlis Madani M Si yang mengendalikan rapat tersebut menyimpulkan dari berbagai masukan bahwa Keputusan PB untuk mundur dalam program tersebu harus diamankan oleh seluruh pengurus PGRI, namun demikian secara pribadi kami tidak dapat menghalanginya sepanjang itu sifatnya pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Organisasi PGRI.
Selanjutnya dibuka sesi tanggapan dan saran sehubungan dengan hal tersebut, ada beberapa pengurus Kabupaten/Kota termasuk Ketua Kota Makassar, Drs Suarman M.Pd sempat memberikan masukan sekaligus pernyataan sepakat atas keputusan PB PGRI dalam kegiatan tersebut, bahkan meminta pengurus Kabupaten/kota untuk bersama-sama mengamankan keputusan itu, harapnya.
Untuk Agenda kedua, Pak Ketua memberikan arahan seputar program 1 liter 1 guru yang beberapa bulan lalu dikumpul dan diserahkan kepada Pengurus Provinsi, pada intinya pak Ketua menyampaikan bahwa apa yang diamanahkan kepada Provinsi oleh Pengurus Kabupaten/kota memberikan jaminan bahwa amanah tersebut masih kami tetap jaga, baik yang dalam bentuk uang maupun yang dalam bentuk beras semuanya dalam kondisi baik, terangnya.
Dari arahan Ketua Provinsi tentang hal itu, sejumlah pengurus PGRI Kabupaten/Kota menyatakan sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Pengurus PGRI Makassar bahwa bantuan tersebut setelah kami serahkan kepada Pengurus Provinsi, Maka bantuan tersebut sudah menjadi tanggungjawab Pengurus PGRI Provinsi, kemana saja Pengurus Provinsi bantuan tersebut dimanfaatkan, terangnya
Selain itu kata Ketua Makassar jika hal itu pengurus provinsi bermaksud atau berencana akan menyalurkan bantuan tersebut kepada saudara-saudara kita dibeberapa daerah yang terkena musibah bencana alam seperti di Masamba, Wajo, Bantaeng dan Jeneponto sangat kami mendukung rencana tersebut, ucapnya.
Sementara Pengurus PGRI Kabupaten Luwu Utara, menyampaikan beberapa data tentang korban Banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, sekaligus menyampaikan kondisi terakhir tentang para korban Banjir dibeberapa titik di kabupaten Luwu Utara, selain itu ia juga menyampaikan kebutuhan sementara para pengungsi, yakni bahwa Beras, Karen masih banyak warga yg belum pulang ke rumahnya karena kondisi rumahnya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dihuni, sebab banyak rumah diantaranya yang tertimbun oleh lumpur, bahkan sampai ke atap rumah, sehingga sangat mengharapkan bantuan dari pengurus PGRI Provinsi untuk hal tersebut, karena para guru yang menjadi korban dari bencana tersebut karinya ke posko PGRI, jelasnya
Sekum PGRI Provinsi Sulsel kembali menyimpulkan dari seluruh masukan bahwa bantuan 1 liter 1 beras yang sebelumnya diperuntukkan kepada warga terdampak covid 19, diserahkan sepenuhnya kepada Pengurus PGRI Provinsi Sulsel untuk pemanfaatannya. Jelasnya.
Ada tambahan Agenda rapat yakni penjualan asset PGRI hingga 3 milyar lebih yang disampaikan oleh Ketua PGRI Kota Makassar.
pada kesempatan itu Pak Ketua Provinsi menyampaikan jika ia tidak banyak tahu tentang hal tersebut, sehingga dibutuhkan diskusi dengan melibatkan beberapa pihak untuk membahas lebih jauh tentang hal itu, harapnya.
Dari kasus ini, mengungkit beberapa penjualan asset PGRI disejumlah daerah menurut beberapa orang pengurus yang perlu ditindaklanjuti.
H.Labara Pengurus Provinsi Sulsel menyampaikan perlunya YPLP PGRI untuk berkerja lebih aktif lagi menyikapi hal- hal seperti ini, harapnya. (Rani)