Jeneponto, SUARAGURUSULSEL.COM – Aliansi Umat Islam Kabupaten Jeneponto menggelar Dzikir bersama di Masjid Agung Jeneponto, Jalan Lanto Dg. Pasewang dan melanjutkan pawai ke Parang Passmaturukang (Pastur) Bontosunggu untuk mendengarkan orasi dan pernyataan sikap atas penghinaan Rasulullah SAW oleh presiden perancis, dengan menyurukan untuk memboikot seluruh produk dari negara tersebut atau tdk lagi membeli produk dari negara perancis sekaligus menuntut penarikan produknya diseluruh wilayah kekuasaan Negara Republik Indonesia.Minggu, 8 /11/ 2020.
Sehari sebelumnya, Sabtu (7 November 2020) sudah beredar undangan secara terbuka melalui media-media sosial kepada seluruh pengurus Ikatan Imam (IPIM), Majelis Ta’lim dan remaja mesjid serta seluruh umat islam untuk bergabung bersama Pemerintah daerah dalam Aksi Bela Rasul.
agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan bersama, panitia membuat suatu rumusan ketentuan atau tata tertib dalam aksi tersebut sebagai hasil keputusan dari pertemuan yang dilakukan sebelumnya bahwa untuk menjaga kondisi tetap kondusif dalam rangka longmarch dari Masjid Agung Jeneponto ke Pastur di Bontosunggu, para jamaah diharapkan berjalan dengan rapi dan menggunakan sisi kiri jalan raya tanpa mengganggu arus lalu lintas, jamah Laki laki berjalan didepan dan disusul jemaah perempuan, sepanjang jalan jemaah bersalawat dan dzikir yg dikomandoi oleh pemandu, disepanjang perjalanan, jemaah juga tidak diperkenankan berhenti dan tidak boleh ada orasi dijalan demi untuk menjaga ketenangan jemaah, jamaah wajib menggunakan masker dan menjaga kebersihan termasuk di pastur, Orasi dilaksanakan di pastur secara bergantian bagi yg sudah terdaftar dengan menjunjung tinggi Etika, Norma, Damai dan tidak memprovokasi keadaan yg bisa menimbulkan gerakan yg tidak diinginkan, Aspirasi aksi akan diterima oleh wakil Pemerintah dan terakhir kegiatan tersebut ditutup dengan pembacaan Doa bersama.
Dalam Aksi Bela Rasul tersebut, ratusan orang hadir mengikuti pawai dan orasi di Pastur, secara bergantian para orator menyampaikan orasinya dan terkahir Sekda Jeneponto, Dr. dr. H. Syafruddin Nurdin M.Kes mewakili dan atas nama Pemerintah Kabupaten Jeneponto dalam arahannya menyampaikan bahwa ia baik selaku pribadi maupun atas nama pemerintah Kabupaten Jeneponto mendukung gerakan tersebut, bahkan ia menyebutnya Presiden Prancis Laknatullah karena menghina Baginda Rasulullah SAW yang merupakan junjungan kita semua, ia menyebutkan, Bupati Jeneponto, Drs. H. Iksan Iskandar M.Si menitip salam kepadanya, ” bahwa Bapak Bupati sangat mendukung gerakan tersebut dan sampaikan salam saya kepada seluruh umat islam di daerah ini, dan Insya Allah akan kita bawa pada Rapat Pimpinan untuk menyikapi apa yang menjadi tuntutan kita hari ini, janji Pak Sekda dengan gaya Orasinya.
Di itambahkannya pula bahwa ia selaku Ketua IPIM Kabupaten Jeneponto “bahwa seluruh pengurus IPIM sekabupaten Jeneponto turut serta dalam kegiatan ini untuk memberikan dukungan kepada teman-teman atas aksi yang dilakukan bersama-sama pada hari ini, dan Insya Allah segala sesuatu yang berhubungan dengan aspirasi kita akan menjadi sebuah jawaban dalam rapat pimpinan kita nantinya yang Insya Allah akan kita tindak lanjuti, diantaranya adalah memboikot dari pada produk-produk dari negara perancis, memboikot ada dua, yakni jangan pernah membeli produk-produk dari dari negeri tersebut dan jangan pernah menyiapkan produk-produknya, hal ini bukan hanya di daerah ini dilakukan gerakan seperti ini, akan tetapi dilakukan di seluruh dunia untuk memprotes penghinaan Presiden Prancis terhadap Nabi Suci Muhammad SAW, dan jika hal ini terjadi, yakni pemboikotan seluruh produk-produk dari negara tersebut, maka perancis akan menjadi negara termiskin di dunia” Tutur, Pak Sekda yang diikuti teriakan Takbir, “Allahu Akbar”.
“Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron yang diduga melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dengan terbitnya karikatur majalah Charlie Hebdo dan dianggap sengaja menyerang umat muslim di seluruh dunia.
Lanjut Dia, kini seluruh Umat Islam di Bumi Turatea mengutuk dan mengecam atas penghinaan Presiden Perancis kepada Nabi Muhammad SAW.dengan menuntuk kepada pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah pusat agar produk-produk dari negara Perancis di boikoit, seperti yang ada di supermaket dan toko-toko lainnya yang ada di Jeneponto, kata salah seorang peserta aksi kepada wartawan Suara Guru.
Di akhir acara, usai pembacaan Do’a bersama, Jama’ah membubarkan diri dengan teratur dan penuh kedamaian. (Rani)