Toraja Utara, SUARAGURUSULSEL. COM – Insiden penembakan orang tak dikenal di Bioga, Kabupaten Puncak Papua Kamis, (8 April 2021) pekan lalu mengakibatkan 2 guru menjadi korban asal Toraja Utara yang meninggal dunia, dan Pembakaran Sejumlah Pasilitas Pendidikan, yaitu Gedung SDN BIOGA, SMPN 1 BIOGA DAN SMAN 1 BIOGA Serta sejumlah Rumah Guru.
Kedua oknum Guru tersebut adalah keduanya guru di Bioga, Oktovianus Rayo, ditembak berdasarkan keterangan Kepala Sekolah SMPN 1 Bioga yang mengantar langsung Mayatnya.
Ia menceritakan kronologis kejadian, bahwa pada saat rumah korban 1 ini dikepung oleh orang tidak dikenal beliau sempat menelpon keluarganya dan Dirinya, namun tidak lama kemudian korban langsung ditembak 2 kali pada bagian perut dan langsung meninggal di tempat, kemudian petugas dari Satgas TNI dan Pendeta mengevakuasi Jenasahnya ke Puskesmas, dan menjaganya bersama dengan korban ke Dua.
Keadaan mulai mencekam para guru diungsikan ke Kantor Koramil, dan tidak ada pesawat berani masuk karena takut, akibatnya tidak ada formalin di Puskesmas sudah hampir 1 hari satu malam mayat belum disuntik dan tidak bisa dievakuasi ke Timika Karena tidak ada pesawat, tenaga medis menyarankan Carikan terpal untuk membungkus.
Saya (Junedi Arung Sulele) bersama dengan korban ke 2 Yonatan Renden alias Yanto, Guru SMPN 1 Bioga, pada hari Jumat, (9 April 2021) sekitar pukul 16.15 menuju kerumahnya untuk mengambil terpal, begitu keluar dari rumah langsung ditembaki oleh orang tak dikenal dan tidak ada orang yang terlihat, Yanto lari ke arah timur dan langsung kena tembakan, sementara, Saya lari ke Utara langsung sembunyi di semak -semak dan merayap ke sungai bersembunyi selama 2 jam.
Korban ke dua ini kembali dibawa ke Puskesmas oleh Satgas TNI. Atas bantuan Pemerintah dan Pihak keamanan mengupayakan penjemputan mayat dan langsung diterbangkan ke Timika pada hari Sabtu, (10 April 2021) dan Langsung diantar ke rumah sakit Timika untuk dibersihkan dan diganti petinya yang representatif, setelah itu dipulangkan ke rumah keluarga ke Toraja kedua mayat ini.
Hari Minggu,(11 April 2021) sekitar pukul 12.00 Wita, Jenasah diterbangkan di Makasar selanjutnya diantar ke Toraja Utara dan tiba Senin, 12 April 2021.
Oktovianus Rayo tiba di Lembang (Desa) Pebulian, Kecamatan Sa’dan, dan Yanto tiba di Tongkonan Ra’be Kecamatan Bangkelekila’, Toraja Utara.
Kedatangan mayat disambut keluarga, kerabat, Mahasiswa dan Alumni Jurusan Matematika UKI Toraja, dan perwakilan dari PGRI, suasana haru dan tangisan yang histeris oleh istri dan kedua anaknya, beserta seluruh keluarga, sesaat setelah berdoa jenasah di angkat naik ke Tongkonan untuk disemayamkan sambil menunggu kesepakatan keluarga untuk dikuburkan.
D.B.Parewang, S.Pd, kerabat dekat Almarhum, mengatakan “Anak ini sangat baik dan dia ke Papua untuk mendidik Anak Bangsa agar menjadi manusia harapan bangsa dan Negara, namu dia gugur dalam tugasnya untuk itu kami dari pihak keluarga berharap kepada pihak yg berwewenang mengusut tuntas dan menangkap pelaku serta diproses sesuai dengan UU dan hukum yang berlaku, kami memohon pemerintah dan masyarakat memberi kenyamanan, keamanan kepada setiap guru agar mereka tenang dalam melaksanakan tugasnya.Ucapnya saat dimintai keterangannya oleh Bidang Infokom PGRI Torut
Pihak keluarga juga mengharapkan Ia menambahkan ” kepada PGRI dan Pemerintah memperhatikan ibu Janda dan kedua anak yang ditinggalkan oleh Almarhum”.Ungkapnya
Sementara Kepala SMPN 1 BIOGA beliau mengatakan bahwa rumah guru sudah dibakar dan sekolah juga dibakar orang tak dikenal dan Korban tinggal kantor sekolah yg tidak dibakar.
“Berharap agar Pemerintah aktif mensosialisasikan pentingnya pendidikan pada suatu daerah dan peranan guru dalam mencerdaskan anak Bangsa, oleh karena itu perlu perhatian khusus terutama masalah keamanan.
Dia juga berharap ” agar PGRI tetap memupuk kebersamaan dan saling peduli pada saat mengalami kesusahan atau musibah, situasi keamanan di sana segera kondusif agar kembali dengan tenang melaksanakan tugas seperti sediakala”.Ungkapnya (Yulianus)