Makassar, SUARAGURUSULSEL.COM – Sejak pagi, pukul 7.00 wita siswa-siswa sudah berdatangan ke sekolah, di pintu gerbang sekolah Tim Satgas Covid 19 SMPN 15 Makassar mengatur dan mengarahkan mereka, harus scan suhu tubuh terlebih dahulu, menjaga jarak, kemudian mencuci tangan dengan antri. lalu diarahkan mengambil tempat di bawah tenda, di situ mereka akan menjalani tes Swab antigen sebelum menuju ke ruang kelasnya masing-masing, tetap dalam pengawasan dan pendampinganTim Satgas.(14/10/2021) Pekan lalu
Dengan ketentuan PTM terbatas ini, jadwal pertemuannya hanya 2 kali dalam seminggu tiap tingkatan kelas. Untuk jadwal pertemuan tatap muka di SMPN 15 Makassar
Menurut Muh. Hijrat, S.Pd.M.Pd selaku Wakasek Kurikulum, PTM dimulai dari kelas 7, besok kelas 8, dan lusa kelas 9, begitu secara bergantian, dan siswa yang mengikuti PTM ini, selain siswa sudah divaksin juga akan menjalani tes swab antigen pada awal masuk sekolah, seperti hanya kelas 7 hari ini, ada sekitar 150 siswa yang akan di Swab antigen.Jelasnya
Kebijakan Pemerintah Kota Makassar tentang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka(PTM-Terbatas) Lanjut Dia, “telah ditetapkan, berlaku mulai Senin, tanggal (4/10/21) dengan jumlah sekolah sebanyak 28 sekolah untuk tingkat SMP Negeri dan Swasta.imbuhnya
Sementara Plt. Kabid Dikdas, Bapak DR. Syarifuddin di sela pantauannya mendampingi Wakil Walikota Makassar, Ibu Fatmawati Rusdi, dalam kunjungan pelaksanaan PTM di SMPN 15 Makassar, mengatakan bahwa “sedianya adaptasi pertama PTM ini diberlakukan di 30 sekolah, tapi berhubung masih ada beberapa sekolah yang belum siswanya divaksin maka, disepakati 28 sekolah saja, yang siswanya sudah divaksin, begitu penjelasannya di depan awak media yang turut meliput kunjungan pelaksanaan PTM perdana tersebut.ungkapnya
Ibu Fatmawati yang hadir sekitar pukul 11.00 siang di SMP Negeri 15 Makassar, setelah di scan suhu tubuhnya oleh Tim Petugas Satgas Covid 19 SMPN 15 Makassar, beliau langsung memantau pelaksanaan PTM yang sudah berlangsung di kelas.
Kemudian Ia di dadak oleh MC untuk memberikan tanggapannya terhadap pelaksanaan PTM yang sempat ditinjau di kelas tadi. Pada kesempatan itu beliau mengingatkan serta menegaskan bahwa, “kita tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kita tidak boleh kendor, karena kita harapkan pada pelaksanaan PTM ini berjalan lancar sesuai rencana, sehingga setiap permasalahan yang timbul atau ditemukan dilapangan kita akan menyelesaikan dengan cepat.
” Nah, jika ini semua berjalan dengan baik, kita akan menambah sekolah lagi untuk mengadakan PTM, dan pada bulan November SD akan kita buka. Turut hadir dalam kunjungan ini dan menyaksikan pelaksanaan PTM, antara lain; Bapak Asisten 1 Kota Makassar, Camat Tamalate, Kapolsek Tamalate, dan Lurah Barombong, serta Komite Sekolah SMPN 15 Makassar. Pesan Fatmawati Ibu Walikota
Menutup tanggapan dan arahannya, ia sempat menyinggung, dan menyampaikan kepada Kepala SMPN 15 Makassar, Herni Marlinda, S.Pd.M.Pd untuk selalu mengingatkan siswanya untuk membawa bekal ke sekolah sebab tidak ada jam istirahat, dan mereka tidak boleh meninggalkan kelas. Rupanya ketika mengunjungi kelas tadi Wakil Walikota perempuan pertama di Makassar ini, sempat menanyakan kepada siswa mengenai bekal itu, dan ia tahu bahwa beberapa siswa tidak membawa bekal ke sekolah.
Seusai kunjungan kelas Ibu Wakil Walikota beserta rombongan, sempat bereistirahat sejenak di bawah tenda Taman Baca Perpustakaan, Suasana siang yang terik tidak begitu menyengat karena rimbunnya pepohonan yang terdapat dalam lingkungan sekolah.
Dalam obrolan ringan, Ibu Wakil Walikota mengapresiasi sekolah ini yang menurutnya tergolong sudah bagus, kebersihan dan bangunan, serta lingkungan sekolahnya yang dipenuhi pepohonan. Bahkan ia bercanda,” Saya dikerjain ini! Ditunjukkan sekolah yang sudah bagus, nanti saya yang harus pilih sekolah untuk dikunjungi!”, ucapnya sambil tersenyum
Kepala SMPN 15 juga memanfaatkan kesempatan itu, menyampaikan upaya -upaya yang telah dilakukan dalam membangun dan mengembangkan sekolah serta kekurangan yang masih terdapat di sana-sini, termasuk keluhannya mengenai pagar bagian belakang yang roboh karena sebagian tanah bagian belakang itu, tanah tumbuh. ibu wawalikota menimpali sambil tersenyum, ” Kalau mengeluh jangan banyak-banyak ya?”, mengakhiri obrolan itu.
Sepeninggal Ibu Wakil Walikota, ajudan menitip dua kantong berisi roti untuk diberikan kepada anak-anak yang tidak membawa bekal tadi (Alim Basri)