Enrekang, SUARAGURUSULSEL.COM – Sekitar 18 siswa mengikuti simulasi AKM yang dipimpin langsung oleh Kepala Satuan Pendidikan UPT SDN 55 Maroangin Kabupaten Enrekang, Andi Rahmawati S.Pd. Senin, 18 Oktober 2021.Pekan Lalu
Asesmen Kompetensi Minimum merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Ujian AKM ini adalah bagian dari Asesmen Nasioanal yang bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif para murid, instrumen ini dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kwalitas belajar mengajar, yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar murid.
Seperti diketahui bersama, bahwa pelaksanaan AKM ini menggunakan komputer secara daring atau online, murid mengerjakan setiap sesi dengan jadwal yang ditentukan dan dengan pengawasan dari tim pengawas, sedangkan guru dan kepala satuan pendidikan mengerjakan survei secara mandiri.
Kegiatan simulasi ini disambut hangat oleh semua peserta AKM UPT SDN 55 Maroangin, namun dalam pelaksanaannya, mengalami beberapa kendala, diantaranya fasilitas atau komputer yang digunakan untuk kegiatan simulasi ini masih sangat terbatas, selain itu juga karena fasilitas tersebut merupakan milik dari tenaga pengajar disekolah itu sendiri, sehingga untuk menyelesaikan simulasi tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, sementara siswa dibagi kelompok menjadi 2 bagian secara bergantian mengikuti kegiatan simulasi tersebut.
“Hari pertama pelaksanaan simulasi ini belum ada siswa yang berhasil menyelesaikan kegiatan tersebut secara sempurna, hal itu terjadi karena kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer masih sangat minim, oleh karena itu kegiatan simulasi masih akan dijadwal ulang sebelum dilaksanakannya ujian AKM nanti yang dimaksudkan juga sebagai latihan bagi siswa dengan harapan, agar siswa memiliki kemampuan lebih untuk mengikuti Ujian AKM nantinya, kata Hamsa, S.Pd salah satu guru sekaligus proktor di UPT SD Maroanging.
Terkait tentang masalah jaringan, Dia menambahkan,” alhamdulillah kecepatan internet yang ada di sekolah, melebihi standar yang ditentukan, namun tampaknya madih sangat kesulitan dalam mengakses soal-soal, bahkan simulasi yang dimulai dari pukul 08.30 WITA Rabu (18/10) masih dikategorikan gagal, demikian pula dari informasi sejumlah sekolah di Enrekang mengalami nasib yang sama, dari kejadian tersebut, beberapa proktor berpendapat bahwa kendala yang terjadi bukan hanya terletak pada sarana dan prasarana yang dimiliki pihak sekolah, melainkan dari faktor sistem jaringan yang dirilis pihak pusat.jelasnya
Setelah hampir satu hari dilaksanakan simulasi, Hamsa bersama anggota tim tenaga pengajar menghentikan sementara dan memulangkan siswa, kemudian selanjutnya menjadwal ulang untuk melakukan simulasi pada hari berikutnya, dengan berharap pada simulasi selanjutnya dapat berjalan sempurna, harapnya. (Jumrah)