SUARAGURUSULSEL.COM
Makassar 2 November 2021–Workshop pengayaan pembelajaran Jalur rempah atau Workshop Modul Jalur rempah adalah kegiatan lanjutan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Kegiatan ini melibatkan 100 orang peserta yang terdiri dari 7 orang dari Direktorat PPK sebagai panitia pusat, 12 orang dari BPNB Sulawesi Selatan sebagai panitia lokal, 7 orang dari pihak akademisi Sulawesi Selatan yang berasal dari UNM, UNHAS dan AGSI Sulsel sebagai narasumber, 2 orang sebagai moderator. Selebihnya adalah guru- guru wakil dari seluruh Kabupaten kota se-Sulawesi Selatan. Banyaknya peserta dari guru sejarah Sulawesi Selatan menjadikan kegiatan ini juga terkesan acara reuni. Tercipta kehangatan antara peserta dengan sekadar saling menyapa hingga bincang serius tentang pembelajaran sejarah.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilaksanakan di hotel Novotel beberapa waktu yang lalu, berupa pelaksanaan kegiatan penyusunan modul suplemen jalur rempah di Sulawesi Selatan. Insya Allah modul tersebut akan digunakan sebagai suplemen bahan ajar sejarah di sekolah- sekolah menengah yang ada di Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 02-05 November 2021 di Hotel Gammara Makassar. Pelaksanaannya yang masih berada pada situasi pandemi, sehingga peserta diberikan jatah 1 kamar per orang. Sebelum pelaksanaan kegiatan pun, dilaksanakan SWAB di hotel yang sama untuk memastikan bahwa seluruh peserta aman dari COVID-19.
Selasa, 02 November 2021, pukul 19.30 dilaksanakan pembukaan kegiatan ini. Adapun rangkaian acaranya adalah pembukaan oleh protokol, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan dari Bapak Andi Syamsu Rijal sebagai kepala BPNB Sulawesi Selatan. Disela- sela sambutan beliau menyelipkan hasil kegiatan dan produksi dari BPNB Sulawesi Selatan. Salah satunya adalah produksi film pendek dengan judul Vitamin C. Film tersebut adalah salah satu pemenang dalam lomba film pendek yang dilaksanakan oleh BPNB. Kekentalan logat khas Sulawesi Selatan yang menguraikan tentang rempah merupakan kekayaan Indonesia hingga Indonesia dijajah asing. Ceritanya bermula dari semangkuk coto makassar. Sambutan kedua sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini oleh Bapak Syukur Asih Suprojo dari Kementrian PPK menyampaikan bahwa ” jika jalur sutra melambangkan kelembutan, jalur rempah melambangkan kehangatan.
Seluruh kegiatan ini dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Menjaga jarak dan memakai masker.