Enrekang, SUARAGURUSULSEL.COM – Selain Peserta didik melaksanakan ANBK hari ini Pendidik juga melakukan pengisian Survei Lingkungan Belajar. Asesmen Kompetensi Minimum yang diikuti peserta didik dengan tujuan untuk mengukur literasi membaca dan numerasi sebagai hasil belajar kognitif. Survei Karakter diikuti peserta didik dan guru. Ini dilakukan untuk mengukur sikap kebiasaan dan nilai-nilai sebagai hasil belajar non kognitif.
Hadir Kabid DIKDAS Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang Adi Purnama, ST untuk memantau langsung pengisian Survei Lingkungan Belajar pendidik yang didampingi kepala UPT SDN 1 Enrekang Syarifuddin,S.Pd.,M.Si.
Syarifuddin dalam keterangannya “Survei Lingkungan Belajar ini untuk mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran, jelasnya.
“Adapun bertujuan suvervi lingkungan ini potret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan. Tujuannya adalah memperoleh hasil asesmen nasional secara komprehensif serta memberikan profil satuan pendidikan dari input-proses-output.Tambahnya
Sementara, Yenni Herman ,S.Pd, selaku pemandu kegiatan juga menambahkan bahwa ” AKM Kelas adalah platform aplikasi yang dapat digunakan sebagai alat bantu guru di kelas untuk mendiagnosa hasil belajar setiap individu murid. Tujuannya adalah untuk merancang pembelajaran yang menyesuaikan tingkat kompetensi murid (teaching at the right level).tegasnya
” Selain itu Kemendikbudristek menyediakan AKM Kelas bagi tenaga pendidikan yang memerlukan kumpulan soal yang sudah jadi. AKM Kelas ini terdiri dari paket-paket asesmen di mana di dalamnya sudah terkait soal-soal literasi membaca dan numerasi yang diambil dari bank soal yang sama dari AKM Asesmen Nasional. Jadi tingkat kesukarannya, varian format soalnya, konteksnya hingga ragam kontennya memiliki kesamaan. Tambah Yenni Herman, S.Pd selaku Pemandu AN dan AKM Tahun 2021.
Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran (Nasirah)