Jeneponto, SUARAGURUSULSEL.COM. Usai melakukan peresmian Bendungan Kareloe, Presiden RI, Joko Widodo didampingi Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo MH dan Plt. Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melanjutkan dengan penanaman Jagung di Kampung Camba Jawa, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Selasa, 23 November 2021.
Kedatangan Presiden di Bumi Turatea mengejutkan warga, dan juga disambut antusias, tampak warga terus berdatangan di Lapangan Suharto Tolo’ Kecamatan Kelara yang terakhir dikabarkan akan mendarat pesawat yang ditumpangi Presiden Joko Widodo. Walaupun sebelumnya juga Pemerintah Kabupaten Jeneponto menyiapkan Lapangan Stadion Mini Turatea, namun batal dengan berbagai pertimbangan.
Presiden Joko Widodo datang di Jeneponto dengan tujuan utama untuk meresmikan operasional Bendungan Kareloe yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bagi warga tani, khususnya di Kabupaten Jeneponto.
Presiden Joko Widodo didampingi tiga menteri , masing-masing Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dr. Ir. M. Basuki Hadimulyono M. Sc., Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo SH., MH. Dan Menteri Kemenparekraf/Baparekraf, Dr. H. Sandiaga S. Uno.
Setelah peresmian di Bendungan Kareloe, Presiden bersama rombongan menuju sebuah kampong untuk melakukan penanaman jagung yang diharapkan dapat menggenjot perekonomian masyarakat tani di Jeneponto.
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo SH. MH. (SYL) mengikuti kegiatan tanam jagung pada hamparan seluas 1.000 hektare di Kampung Camba Jawa, Kelurahan Tolo Kota, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Presiden optimistis dengan semakin banyaknya petani lokal yang menanam jagung, kebutuhan jagung nasional bisa terpenuhi, ia berharap, gerakan penanaman jagung ini berdampak pada peningkatan produktivitas sehingga stok jagung nasional terjamin. Selanjutnya, diharapkan juga harga jagung dapat menguntungkan petani dan juga peternak ayam mandiri.
“Kita harapkan setiap hectare bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton. Dari seluruh Sulawesi Selatan kita harapkan produksi jagung bisa mencapai 1,8 juta ton. Harga jagung saat ini sangat bagus, tadi kita tanya petani R 4.000 per kilogram. Kita terus jaga keseimbangan harga jagung dengan harga pakan, agar petani dan peternak sama-sama untung,” tegas Jokowi.
“Hari ini saya bersama Menko Perekonomian, Menteri Pertanian, Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Jeneponto, dan para petani bersama-sama melakukan tanam jagung di areal seluas 1.000 hektare. Kebutuhan jagung nasional saat ini masih kurang, sehingga kita harapkan dengan semakin banyak petani taman jagung, produksi nasional bisa mencukupi.” Kata Jokowi.
Sementara Menteri Pertanian, Dr. H. Syahrul Yasin Limpo SH., MH. yang lebih dikenal dengan sebutan SYL menyampaikan jika pihaknya sangat optimistis dapat meningkatkan produksi jagung nasional. Saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah melaksanakan program peningkatan indeks pertanaman sehingga tanam bisa dilakukan hingga tiga kali per tahunnya.
“Upaya konkret yang kita dilakukan untuk tercapainya peningkatan indeks pertanaman ini yakni penambahan alat mesin pertanian untuk percepatan olah tanah dan tanam, penggunaan bibit unggul, penyediaan sumur bor dan terjaminya aliran air irigasi dari bendungan Karalloe, bahkan penyediaan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani,” ungkapnya.
Usai melakukan penanaman jagung di Kampung Camba Jawa Kelurahan Tolo’ Kota Kecamatan Kelara, Presiden Joko Widodo menemui warga yang memadati lapangan Soharto Tolo’ yang sejak dari pagi berdatangan ingin melihat secara langsung Presiden Joko Widodo datang di Bumi Turatea.
Di Lapangan Suharto Tolo’ Presiden Joko Widodo bersama sejumlah Pejabat diguyur hujan deras yang secara tiba-tiba menyelimuti wilayah Tolo’ dan sekitarnya, tampak Presiden Joko Widodo berjalan dibawah payung didampingi sejumlah pejabat menuju pesawat yang akan mengantar menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar.
Selamat datang di Bumi Turatea Jeneponto Presiden Joko Widodo, ucapan yang bertaburan disepanjang jalan poros Jeneponto, hinggga kelokasi persemian bendungan Kareloe, termasuk dimedia-media social, dan selamat jalan Presiden, teriak warga saat meninggalkan Lapangan Suharto Tolo’ Kecamatan Kelara yang rela berpanas-panasan dan berhujan-hujanan disekeliling lapangan, hanya untuk menyaksikan kedatangan hingga kepergian Presiden. (R@ni)