Pelaksanaan Upacara Bendera Perdana di SMPN SATAP 8 Alla

bagikan

Enrekang, SUARAGURUSULSEL.COM – UPT SMPN Satap 8 Alla melaksanakan upacara pengibaran bendera pertama kalinya setelah selama dua tahun terakhir tidak dilaksanakan akibat dari dampak serangan pandemic covid-19 yang membatasi kegiatan di segala bidang kehidupan di seluruh penjuru dunia. Senin, 10/1/2022 pekan lalu

Pelaksanaan upacara ini dilakukan dengan memperhatikan dan memberlakukan Protokol kesehatan dengan ketat. Seluruh peserta upacara memakai masker, dan jarak antara satu peserta dengan peserta lainnya diatur sedemikian rupa.

Upacara diikuti oleh seluruh warga sekolah baik dari SMPN Satap 8 Alla sendiri maupun murid SD yang lokasinya bergabung dengan SMP. Upacara dilaksanakan sambil menahan dingin akibat kabut tebal yang menyelimuti lingkungan sekolah. Seiring berjalannya waktu, perlahan kabut pun menghilang.

Para peserta sangat antusias mengikuti upacara, berbaris dengan rapi dan mengikuti rangkaian kegiatan dengan tertib. Bertindak sebagai petugas upacara adalah siswa kelas IX.A. Kelas ini sempat berlatih pada hari Jumat sebelumnya. Latihan ini sangat diperlukan mengingat ini pertama kalinya dilaksanakan setelah sekian lama. Tentu saja banyak hal yang telah dilupakan.

Kepala Sekolah, Marlinawati, S.Pd., M.Pd, bertindak sebagai Pembina upacara Dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya upacara pengibaran bendera ” Alhamdulillah, pelaksanaan upacara bendera dapat dilaksanakan setelah sekian lama akibat mewabahnya covid-19.ungkapnya

Lebih lanjut beliau ” agar siswa tetap mematuhi tata tertib sekolah yang telah disepakati, tentang kedisiplinan terutama tentang tetap taat pada protocol kesehatan yang diwajibkan oleh pemerintah. Imbuhnya

Beberapa kejadian yang cukup menggelitik terjadi selama pelaksanaan upacara, terutama dari siswa SD kelas rendah. Pimpinan regu tidak segera maju menghadap pemimpin upacara untuk melaporkan kesiapan barisannya, sehingga guru-gurunya berinisiatif mendekati dan memberi tahu untuk maju ke tengah lapangan. Keseruan belum selesai, ketika berada di depan pemimpin upacara terjadi kekacauan akibat barisan pemimpin regu yang berantakan, sehingga diatur dari jauh oleh seorang guru.

Beberapa pemimpin regu juga nampak malu-malu terlihat dari gestur tubuhnya yang gelisah, suara yang nyaris tidak kedengaran saat melapor kepada pemimpin upacara. Maklum saja untuk murid SD kelas rendah ini adalah upacara pengibaran bendera mereka untuk pertama kalinya selama hidupnya.

Kejadian lainnya yang di luar prediksi adalah masih dari pemimpin regu yang tidak segera menyiapkan barisannya ketika diperintahkan. Sehingga kembali beberapa guru berteriak dari barisan guru untuk mengingatkan hal itu.
Lepas dari kejadian-kejadian ini, upacara pengibaran bendera hari ini, berjalan dengan hikmat, aman dan tertib. Bisa dibayangkan jika keadaan ini berlarut-larut, kita akan kehilangan satu generasi emas yang bisa saja lupa pelaksanaan upacara bendera. Tidak mengenal hikmah dan harapan yang terkandung dalam pelaksanaannya. Mungkin saja kelak rasa kebangsaan dan nasionalis hilang dari jiwa mereka. Kebanggaan akan bendera Merah Putih, akan terkikis dari dada mereka.

Tentu kita tidak berharap demikian. Sehatlah dunia, sehatlah Indonesia, kami tetap merindukan pengibaran bendera Merah Putih di bumi Indonesia. Berkibar lah benderaku, selama-lamanya. (Darmawati, S.Pd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *