Bantaeng Sulawesi Selatan (25/8/2022)
Pengurus PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng menyelenggarakan Konferensi Kerja Ke II PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng di Aula Pertemuan Hotel Seruni Kabupaten Bantaeng dengan Tema Jadikan PGRI sebagai organisasi profesi yang moderat dan Peduli. Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Syafruddin, S.Pd., MM, Muhammad Nasir, MBA, Muhammad Yusuf, S.Ag., M.Pd., Saenong, S.Pd., MM., Haerani, S.Pd., M.Pd., Muthmainnah, S.Pd., MM, Saripuddin, S.Pd, Edy Haryadi, S.Pd.., Muhammad Arief Pither, S.Ag., MM dan segenap Pengurus PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng yang di wakili oleh Hj. Rohani Majid, S.Ag., MM.
Nasruddin, S.Ag. sebagai Ketua Panitia Konferensi Kerja Ke II PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng dalam sambutan menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penyelenggaraan kegiatan ini dimana sedianya rencana dilaksanakan pada bulan Maret 2022, namun baru sempat dilaksanakan pada hari ini (25/8/2022) karena beberapa penyebab. Lebih lanjut ketua panitia melaporkan bahwa jumlah peserta konferensi kerja kali ini diikuti oleh sembilan ranting dan setiap ranting diikuti oleh 3 orang.
Muhammad Arief Pither, S.Ag., MM sebagai Ketua PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng dalam sambutannya menyampaikan bahwa Konferensi kerja ini terselenggara jauh dari jadwal yang telah ditetapkan yakni pada bulan Maret 2022, namun terkendala oleh waktu lowong dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng, Walau sampai kegiatan ini terselenggara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng masih berada di Jakarta. Arief Pither lebih lanjut mengajak kepada seluruh pengurus dan anggota PGRI cabang khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng untuk tetap menjaga komitmen majukan organisasi ini.
Syafruddin, S.Pd., MM sebagai Ketua PGRI Bantaeng dalam sambutannya menilai bahwa Ketua PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng sesungguhnya sudah menunjukkan kematangan dalam menjaga dan mengelola organisasi kita, makanya cabang ini diberi nama Cabang khusus.
Jadi kalau kompresinya terlambat bisa kita maknai bahwasanya itu adalah sebuah keputusan karena Wilayah anggotanya itu tersebar di seluruh kabupaten di Bantaeng berbeda dengan Cabang-Cabang yang lain yang basisnya hanya satu Kecamatan. Hal inilah ciri kekhususannya sampai kita terima PGRI Cabang Khusus Kementerian Agama karena wilayahnya itu se Kabupaten.
Penerimaan kita hari ini dan semangat kita hari ini untuk bisa hadir di Konferensi karena saya sudah dihitung tadi ternyata semua yang diundang Hadir. Karena keterlambatan kegiatan ini dilaksanakan, sehingga panitia meramu tema kegiatan dengan Tema wujudkan PGRI sebagai organisasi profesi yang moderat dan peduli. Moderat itu adalah organisasi yang senantiasa berada pada jalan tengah dan ujung-ujungnya itu adalah tidak ada yang menang tidak ada yang kalah.
Lebih lanjut Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng mengajak kepada Para teman-teman pengurus yang telah mengurusi organisasi kita ini agar senantiasa menjaga dan senantiasa mengurus organisasi ini dengan pendekatan cinta, keikhlasan dan pengorbanan.
Jadi kita mencoba fokus pada tema ini moderatnya itu kita seperti apa dan pedulinya itu kita seperti apa kira-kira. Inilah yang akan menjadi bahan diskusi seperti yang disampaikan oleh apa yang menjadi tema kegiatan ini. Hal ini perlu didiskusikan sebentar yakni terkait dengan tema peduli ada beberapa hal yang menurut ketua PGRI Kabupaten Bantaeng ini bisa menjadi apresiasi besar masyarakat hari ini yaitu dengan disepakatinya penghormatan kepada teman-teman yang meninggal dunia. Program ini mendapat apresiasi yang luar biasa dan merupakan suatu bentuk kepedulian kepada teman-teman. Banyaknya masyarakat dan pengurus PGRI di kabupaten lain memberikan apresiasi sudah banyak yang datang belajar serta bertanya tapi sampai hari ini belum mampu dia laksanakan di kabupatennya kira-kira seperti itu Dan satu hal ini bisa menjadi ancaman sikap peduli kita terhadap penghormatan kepada teman-teman yang berpulang ini akan menjadi ancaman kalau misalnya ketika ada musibah lalu salah terus kalau selama kegiatan-kegiatan yang saya evaluasi itu karena dari 37 kali penyelenggaraan penghormatan terhadap guru meninggal kita menemukan kendala yang perlu kita pikirkan bagaimana kalau ada yang meninggal terjadi pada hari Ahad dimana anggota PGRI cabang khusus Kementerian Agama Kabupaten Bantaeng itu relatif sedikit kemudian tersebar lagi di seluruh pelosok, Jadi kalau ada yang meninggal teman kita yang meninggal dunia diperlukan keseriusan dan kekompakan untuk secara bersama menuju ke rumah duka.
Ini semua adalah merupakan bagian dari kekurangan kita di Pengurus organisasi kemudian pekerjaan terbesar kita hari ini adalah bagaimana kita ini sebagai guru dan Pengurus organisasi mengawal sikap profesionalisme kita. Tantangannya hari ini luar biasa kalau di Kementerian Pendidikan ada guru penggerak di mana guru penggerak itu memiliki sikap dan karakter yang lebih dari guru-guru yang lain.
amykajang@gmail.com