Enrekang, SUARAGURUSULSEL.COM – Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Lokakarya Orientasi Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 di UPT SMP 2 Enrekang , Sabtu (22/10/2022).
Hadir dalam acara tersebut Tim Bagian Umum Balai Besar Guru Penggerak Sulawesi Selatan, Dr. Arwin. S.Pd.,M.Si, Penanggung Jawab PGP Balai Besar Guru Penggerak Sulsel Arman, dan Kabid GTK Sulfian, S.Pd.,M.Pd Pengawas dan Kepala Sekolah, serta calon guru penggerak angkatan 7 dan Angkatan 5 Kab Enrekang.
Perwakilan Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Selatan Dr. Arwin mengatakan program pendidikan guru penggerak merupakan program prioritas yang diselenggarakan Kemendikbud dan Ristek untuk meningkatkan kompetensi guru, dimana seleksi dilakukan secara ketat oleh pusat.
Dr. Arwin juga mengungkapkan “Program ini dilaksanakan selama 6 bulan dan dilakukan secara blended learning, baik daring maupun luring. Khusus di Kab Enrekang program pendidikan guru penggerak Angkatan 5 dan angkatan 7 ini merupakan angkatan yang kedua. Dengan peserta 45 CGP angkatan 5 dan 47 CGP 7 . Pengajar praktik berjumlah 18 orang, PP angkatan 5 – 9 orang dan PP angkatan 7 – 9 orang,terangnya.
Dalam kesempatan yang sama kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Enrekang memberikan apresiasi yang luar biasa kepada para calon guru penggerak, yang telah menunjukkan eksistensinya sebagai guru yang siap membawa perubahan dalam dunia pendidikan serta selalu aktif mengikuti program Kementerian Pendidikan”, ujarnya.
Sementara itu Jumurdin sebagai kepala diknas pendidikan Dinas pendidikan akan mensupport maksimal setiap program pendidikan,” telah melakukan berbagai upaya untuk memajukan pembangunan di bidang pendidikan melalui program dan kebijakan yang telah dibuat seperti peningkatan kapasitas guru dan tenaga kependidikan, serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Enrekang”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Dinas Pendidikan Kabupaten Enrekang Jumurdin, S.Pd.,M.Pd mengapresiasi pelaksanaan kegiatan LK orientasi pendidikan guru penggerak Angkatan 7 di Kabupaten Enrekang. Menurutnya, program guru penggerak ini merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Peran guru penggerak untuk mentransformasi budaya sekolah kepada pembelajaran yang berfokus kepada siswa. Dalam program ini, pekerjaan sebagai pendidik tidak hanya sekedar membahas kurikulum dan mendidik saja, melainkan diharapkan melahirkan masa depan dan membangun peradaban”, ujarnya.
“Pahami dan gunakan TI agar tidak digilas zaman. Digilas zaman jauh lebih kejam daripada digilas buldozer,” katanya mengasumsikan pentingnya guru mengikuti perkembangan teknologi.
Menutup sambutannya, Jumurdin, S.Pd.,M.Pd mengajak seluruh pihak dan pemangku kepentingan untuk lebih serius lagi dalam bekerjasama mengelola potensi yang ada dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pembangunan pendidikan seperti melalui program guru penggerak ini. (Nasyrah)
Harapannya dengan adanya pendidikan guru penggerak, kualitas pendidikan di Kabupaten Enrekang meningkat dan bersaing dengan daerah lain di Sulawesi Selatan bahkan Nasiona.