KKG Gugus II Out Bound Literasi Alam di Kawasan Industri Maiwa Enrekang

bagikan

Enrekang, SUARAGURUSULSEL.COM – Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan wadah guru-guru dalam mengembangkan profesionalisme, Gugus II melaksanakan KKG di Mitra Farm, Kawasan Industri Maiwa ( KIWA) dengan tema “Literasi Alam”. Rabu, 2 November 2022.

Ketua KKG Gugus II Djamaluddin, S.Pd dalam laporannya KKG diikuti oleh 60 peserta dari 8 sekolah di kecamatan Enrekang yang terdiri dari guru kelas, kepala sekolah dan pengawas.

Adapun tujuan dari pelaksanaan KKG ini adalah selain silaturahmi juga merupakan kesepakatan semua guru- guru untuk berliterasi Alam pada kawasan perkebunan KIWA dari beberapa pilihan tempat sebelumnya. Lapornya.

Kepala UPT SDN 172 Enrekang, Saida,S.Pd, MM, dalam sambutannya, awal dari inspirasi pelaksanaan KKG di kawasan KIWA ini, sebagai apresiasi ajakan Bapak Bupati saat ada pertemuan di pendopo.

Kepala Sekolah juga mengharapkan setelah pulang dari literasi alam, guru dapat menerapkan belajar bukan hanya di kelas, namun belajar di alam terbuka dengan materi yang sesuai kita dapat berliterasi alam, terutama pada pelajaran IPA, Muatan Lokal dan banyak lagi materi yang membutuhkan pembelajaran kontekstual.ungkapnya

Melalui kesempatan ini kami mengharapkan bukan hanya Bapak Bupati memberi sambutan namun sekaligus memberikan materi tentang literasi Alam dari perkebunan Mitra Farm serta mengajak seluruh peserta out bound ke seluruh kebun di kawasan KIWA. Harapnya.

Kesempatan bicara juga diberikan kepada bapak Pengawas UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Enrekang-Cendana Ahmad Mada,S.Pd., menyampaikan terimakasih atas penerimaan dan memfasilitasi terlaksananya KKG literasi Alam ini kepada Bapak Bupati. Semoga gugus lain dapat berkunjung dan ber KKG Mitra Farm KIWA ini yang sangat ideal, nyaman,tenang dan adem. Jelasnya.

Kegiatan ini merupakan rutinitas bulanan Kelompok Kerja Guru (KKG), biasanya dilaksanakan dari sekolah ke sekolah dengan materi bervariasi sesuai kalender pendidikan. Tambahnya.

Bapak Bupati Drs. H. Muslimin Bando memberikan sambutan sekaligus materi dengan mengajak guru ‘Back to Nature’ artinya kembali ke Alam. Dengan harapan guru dapat mengajak siswa-siswi proses belajar mengajar langsung ke alam, tidak melulu diruang kelas. Sambutnya.

Bupati memberi apresiasi dengan menyatakan KKG ini adalah Kegiatan KKG yang “CERDAS” karena berani keluar Zona nyaman ruang kelas ke Zona alam terbuka. Jelasnya.

Guru memang harus dibiasakan memanfaatkan alam sebagai sumber dan media pembelajaran , apa lagi Indonesia adalah Negara agraris khususnya enrekang yang mayoritas petani.

Kita ajarkan anak-anak kita mencintai alam dan mempersiapkan mereka mengelola dan memanfaatkan potensi alam sebaik-baiknya, jelas Bupati yang memang berlatar belakang pendidik ini.

Bupati menjelaskan beberapa latar belakang dalam mengelola lahan kosong yang identik tanah tandus dan menjadi lahan tidur, namun dapat beliau memanfaatkan dengan menerapkan pola pertanian yang modern dengan PH tanah di Maiwa dengan kandungan hanya 4 menjadi idealnya 7, melalui pengembangan pupuk kandang yang telah dipermentasi dengan cairan M4, sehingga dapar menyuburkan tanah dan ditanami berbagai macam tanaman jangka pendek dengan cara tumpang sari, jelas beliau.

Literasi alam adalah salah satu bagian dari Merdeka Belajar , Bupati berharap guru-guru mengajar anak-anak dengan merdeka, fleksibel dan tidak kaku. Tambah MB

Kepala Sekolah UPT SDN 172 Enrekang Saida ,S.Pd, MM, menambahkan cerita setelah bapak Bupati mengajak seluruh peserta berkeliling di Mitra Farm dengan fasilitas mobil, yang kebetulan Saida dan Kepsek lainnya satu mobil dengan bapak Bupati merasakan keramahan dan kedekatan yang begitu akrap dengan setiap turun bapak Bupati lah yang membukakan pintu.girangnya

Berkeliling di kawasan Mitra farm perkebunan KIWA melihat kolaaaam ikan, kebun bawang, dan kebun cabe, disinilah semua peserta memetik cabe dengan bebas.

Dengan usaha sungguh-sungguh, guru dapat menghasilkan generasi enrekang yang cinta alam dan gemar bertani,dan merubah mindset using bahwa petani itu miskin sudah tidak berlaku lagi. Dari 275 juta penduduk Indonesia tidak mungkin mau jadi pegawai semua, dengan ini dibutuhkan keterampilan pada generasi untuk menjadi generasi yang mandiri, imbuhnya

Bapak Bupati juga mengharapkan bahwa petani yang unggul adalah petani yang berilmu dan beriman sehingga Allah SWT berjanji dalam Alqur’an bahwa barang siapa yang berilmu dan beriman ditinggikan derajatnya. Tutup MB. (Ida_54)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *