SuaraGuruSulSel.Com—Peringatan Hari Ulang Tahun Ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2022 Kabupaten Bantaeng dengan tema Guru Bangkit Pulihkan Pendidikan Indonesia Kuat- Indonesia Maju 25 November 2022 dihelat di lapangan upacara Pantai Seruni Kabupaten Bantaeng. Bupati Bantaeng menjadi Inspektur Upacara dan dihadiri oleh Forkompimda, Pimpinan OPD, Dewan Pendidikan, Segenap Pengurus PGRI Cabang dan Cabang Khusus Se Kabupaten Bantaeng, Para Kepala UPT satuan pendidikan dari semua jenjang pendidikan, Bapak/Ibu Guru, Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng Beserta Seluruh Pengurus PGRI Kabupaten sampai Ranting, Tenaga Kependidikan, siswa, para undangan, segenap anggota PGRI se Kabupaten Bantaeng.
Bupati Bantaeng Bapak Dr. Ilhamsyah Azikin Soltan, M.Si dalam sambutannya mengajak kepada para hadirin memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya, pada hari ini kita kembali bersama-sama melaksanakan Upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 PGRI. Semoga segala kebaikan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa selalu tercurah kepada kita semua. Aamiin.
Selanjutnya Bapak Bupati Bantaeng mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menghargai perjuangan para Pendidik – Guru dan Dosen, Pendidik nonformal, dan Tenaga Kependidikan dengan menetapkan hari lahir PGRI pada tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional melalui penetapan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 tahun 1994. “Jangan sekali-kali melupakan sejarah! (Jas Merah)”, begitu ucap Bung Karno.
Hari ini, 25 November 2022 kita kembali mengenang sejarah 77 tahun lalu, tepat seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, 25 November 1945, PGRI hadir sebagai wadah perjuangan Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dalam memperjuangkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berperang melawan kebodohan dan keterbelakangan, serta berkhidmat pada Negara dalam memajukan Pendidikan Nasional.
Saat itu, para Guru di seluruh tanah air yang tergabung dalam puluhan organisasi Guru yang berbeda paham dan golongan, dengan semangat dan niat mulia bersepakat melebur menjadi satu wadah organisasi, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Sebagai bahtera besar wadah perjuangan para Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, PGRI terus bergerak, mengabdi dan mereformasi organisasi secara struktural dan kultural agar senantiasa adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman yang terus berkembang.
Setelah 77 tahun Indonesia merdeka, jati diri PGRI sebagai organisasi profesl organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan yang bersifat independen, unitaristik, dan nonÂpartisan senantiasa terus dijaga, dan tetap menyala dalam setiap sanubari pengurus, kader anggota yang terdiri dari para Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan.
Dalam sambutan tertulis PB PGRI yang dibacakan oleh Bupati Bantaeng mengingatkan kita bahwa Tahun 2022 ini kita telah tiba di penghujung pandemi Covid-19. Terima kasih kami sampaikan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah, para Tenaga Kesehatan, sukarelawan, dan seluruh aparat keamanan yang telah bekerja keras siang dan malam dalam penanganan pandemi Covid-19 di tanah air sehingga hasilnya sangat menggembirakan. Jumlah kasus pandemi Covid-19 terus melandai hingga saat ini, sehingga memungkinkan seluruh sekolah di tanah air kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), namun demikian kita tidak boleh lengah, prokes dan hidup sehat harus menjadi perhatian utama dalam aktivitas di rumah, dan di luar rumah.
Dengan adanya PTM, pembelajaran dapat dilakukan kembali secara luring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan, karena keselamatan dan kesehatan anak didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan menjadi prioritas utama. Dengan kembali dibukanya sekolah, diharapkan ketertinggalan capaian pembelajaran selama lebih dari dua tahun ini dapat diperbaiki sehingga semangat belajar peserta didik kembali tinggi dan meningkat capaian kompetensinya.
PGRI sebagai organisasi profesi telah tumbuh menjadi kekuatan moral intelektual para Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan dalam memperjuangkan peningkatan harkat martabat anggotanya. Kini PGRI harus lebih mengedepankan sikap terbuka/inklusif, dengan memegang teguh etika, saling menghormati dalam spirit organisasi yang mandiri, unitaristik, dan non-partisan.
PGRI terus menjaga kemitraan yang strategis dan konstruktif dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan menjadi saluran aspirasi para anggotanya dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional.
Dalam proses pendidikan, Guru menjadi aktor utama yang memainkan peran penting pada berbagai episode pendidikan. Kedudukan terhormat yang dimiliki para pejabat di lembaga legislatif maupun eksekutif, tentu tidak terlepas dari peran dan jasa Guru. Hikmah penting pascacovid adalah peran Guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi. Guru adalah suluh bangsa terbaik yang menjadikan penerang agar anak bangsa terus berjalan sesuai arah meraih segala asa dan cita.
Zaman telah berubah. Pengurus dan anggota PGRI di semua tingkatan harus adaptif merespon segala perubahan dengan saling belajar dan berbagi. Perangkat kelembagaan PGRI seperti Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS), PGRI Smart Learning and Character Center (PSLCC), Perempuan PGRI, IGTKI PGRI, Lembaga Pendidikan PGRI, perlu terus dihidupkan agar semakin berdaya.
Melalui perangkat kelembagaan, maka berbagai kegiatan peningkatan kompetensi seperti BIMTEK, Diklat, Lokakarya, dan seminar, dapat menyasar jutaan Guru di seluruh tanah air.
PGRI mengembangkan pula program Lingkar Belajar Guru (LBG) sebagai kekuatan nyata dalam peningkatan kompetensi para anggota di akar rumput. LBG bukan hanya menjadi wadah peningkatan kompetensl tetapi juga berfungsi sebagai jejaring kolaborasi untuk komunitas Guru PGRI sehingga mampu memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan dunia Pendidikan. Selain itu, kami juga mengundang Guru, Dosen, Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk bergabung bersama dalam rumah besar PGRI.
Pada bagian akhir sambutan ini PGRI menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada Bapak Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin, Kemenko PMK, Kemendikbudristek, KemenPan-RB, Kemenag, Kemendagrl dan Pemerintah Provinsl Kabupaten/Kota yang selalu responsif terhadap permasalahan Guru yang diperjuangkan PGRI.
Penerimaan Aparatur Sipil Negara melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di tahun 2021 dan 2022, telah memberikan peluang dan kesempatan bagi Guru honorer untuk mengikutinya. Namun sistem pelaksanaannya masih memerlukan banyak perbaikan di masa mendatang.
PGRI mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang mendengarkan masukan PGRI dalam rekruitmen PPPK khususnya dalam:
1) Pemberian afirmasi yang berkeadilan dan memperhatikan masa pengabdian para Guru honorer yang usianya di atas 35 tahun;
2) Model rekruitmen yang tidak semata-mata mengacu pada hasil test akademik, tetapi juga memperhatikan kinerja dan komitmen kerja Gguru dalam menjalankan tugas;
3) Formasi Guru honorer yang telah lulus passing grade dan penyelesaian Guru K2 dan Guru yanag telah tiga tahun berturut-turut berada dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) sehingga mendapat prioritas dalam proses rekruitmen PPPK. Kami juga memohon perhatian terhadap Guru honorer di sekolah swasta, tolong jangan ditinggal. Bagi mereka yang telah lulus dapat dikembalikan kepada sekolah swasta awal sehingga terjadi pemerataan kualitas Pendidikan. Kami juga berharap bahwa Pemerintah memberikan Perhatian khusus kepada Guru honorer di daerah 3T yang saat ini benar-benar membutuhkan kejelasan status mereka sebagai Guru dan Tenaga Kependidikan. Mohon kiranya model rekrutmen Guru honorer dan Tenaga Kependidikan khususnya di daerah 3T dilakukan sama, Guru dari daerah 3T dengan pola yang dipersiapkan secara khusus. PGRI terus berkomitmen dalam memperjuangkan nasib para Guru dan Tenaga Kependidikan honorer dibawah Kemendikbudristek dan Kemenag. Di masa mendatang, kesempatan menjadi Guru ASN melalui penerimaan formasi CPNS sebaiknya diadakan kembali agar profesi Guru menjadi profesi yang diidam-idamkan oleh anak muda terdidik yang memiliki prestasi terbaik di bidang akademik, berkepribadian baik, dan menjadi teladan.
Selain itu, PGRI memohon kepada Pemerintah tidak menghentikan Tunjangan Profesl Guru (TPG) tanpa aturan hukum yang jelas, memberikan kesempatan bagi Guru untuk mengikuti sertifikasi Guru dalam jabatan yang berkeadilan sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen. Rancangan Undang-undang Sisdiknas yang sedang disusun harus memuat secara eksplisit substansi penting yang mengatur kesejahteraan dan perlindungan Guru Dosen sebagai sebuah profesi pendidik.
Terima kasih kami sampaikan kepada Presiden RI yang mendengarkan secara sungguh-sungguh masukan PGRI terkait pentingnya beleid TPG tetap ada dalam RUU Sisdiknas. Apresiasi juga disampaikan pada Pemerintah Daerah yang terus berkomitmen memberikan perhatian terhadap peningkatan kesejahteraan Guru honorer, dan memberikan kesempatan setara pada semua Guru untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan pengembangan profesi.
PGRI menyampaikan terima kasih kepada seluruh Guru, Pendidik, Tenaga Pendidikan, khususnya para Guru honorer yang mengisi kekosongan formasi Guru dan mengajar dengan sepenuh hati di sekolah. Tanpa dedikasi mereka, proses pembelajaran di sekolah akan terhenti karena ketiadaan Guru.
Masih banyak pekerjaan rumah terkait tata kelola Guru yang akan terus diperjuangkan PGRI. Kami mohon para rekan sejawat bekerja dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, menjadi contoh dalam pendidikan karakter dan jangan mudah meninggalkan ruang kelas. Kami mohon agar para pengurus PGRI di berbagai tingkatan bekerja keras mengawal perjuangan dan aspirasi anggota. Jadikan PGRI sebagai rumah belajar yang nyaman bagi semua anggotanya. PGRI adalah mitra strategis Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam memajukan pendidikan, dan menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan secara arif dan bijaksana melalui sinergi yang optimal untuk mencapai Pendidikan Nasional bermutu untuk Indonesia maju.
Akhirnya, Bupati Bantaeng sebagai Inspektur Upacara HUT PGRI Ke 77 mengucapkan selamat HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2022 kepada para Guru di Kabupaten Bantaeng. Semoga dedikasi dan pengabdian para Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan menjadi suluh penerang bagi Bangsa, Negara, dan kemanusiaan, serta sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan. Indonesia Kuat-lndonesia Maju.
amykajang@gmail.com