Bone, SUARAGURUSULSEL.COM – Stadion Lapatau, stadion kebanggaan masyarakat Bone menjadi saksi betapa meriahnya kegiatan pembukaan PORSENI PGRI ke 77 kabupaten Bone, dipusatkan di kota Watampone. Ahad, 4/12/22
Pantauan Suara Guru, ribuan orang memadati lapangan dari tribun sampai ke lapangan, bahkan parkiran kendaraan mulai di batasi mendekati area stadion tempat kegiatan ini dilaksanakan sejauh 1 kilometer.
Sebanyak 27 pengurus cabang ditambah siswa yang dilibatkan dalam kegiatan ini.
Bahkan kegiatan yang diklaim sebagai pembukaan PORSENI PGRI yang paling meriah selama ini.
Selain devile, panitia pelaksana juga mempersembahkan tari dan senam massal yang melibatkan ratusan pelajar Sekokah Dasar dan sekolah Menengah.
Dalam sambutannya Gubernur Sulawesi Selatan H.Andi Sudirman Sulaeman, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pengurus PGRI kabupaten bone atas segala upaya untuk merealisasikan acara ini, Gubernur juga menyampaikan selamat kepada seluruh guru di kabupaten Bone dan dimana saja berada.
“tampa guru,kita tidak bisa apa apa,” tegasnya.
Masih dalam sambutannya , Gubernur mengharapkan bagaimana para guru terus mengembangkan kemampuan dan potensi nya, terutama.dalam menghadapi era globalisasi.
Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle, M.M Selaku Ketua PGRI Kabupaten Bone, dalam sambutannya, bahwa Porseni ini di laksanakan untuk menjalin silaturahim antar sesama pengurus serta guru-guru di Kabupaten Bone.
Harapan kita semua, kegiatan porseni ini menjadi momen mempererat silaturahim serta menumbuhkan sikap kebersamaan dan profesionalisme.
Sementara ketua panitia melaporkan selain julmah peserta yang hadir juga menyampaikan jenis lomba olah raga, seni dan akademik.
Semua itu merupakan jenis lomba yang sama dengan lomba yang akan diadakan di PORSENI PGRI tingkat provinsi di pare pare tahun depan
.
Yang unik pada perayaan ini,kakak kandung gubernur Sulawesi Selatan yang juga putra kelahiran Bone Andi Amran Sulaiman Sumbang Rp 100 Juta di Porseni PGRI Bone.
Alasannya karena Amran merasa memiliki kewajiban beri kontribusi mengingat dirinya pernah jadi murid dan diajar oleh guru.
“Saya mau memberi Rp 100 juta untuk hadiah porseni PGRI kali ini,” ucapnya.
Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, lanjutnya, patut diberi apresiasi setinggi-tingginya.
Sebab menurut Ketua Pusat Ika Unhas ini, negara akan kuat jika gurunya juga kuat.
“Guru itu punya tabungan banyak dalam bentuk amal jariah,” kata ketua umum IKA Unhas ini.
Ia berpesan kepada guru untuk mendidik anak menjadi generasi penerus.
Karena ke depan Indonesia akan menjadi negara maju dan super power.
“Kalau mau menjadi murid sukses, jangan gores hati guru karena mereka kita bisa berbuat untuk bangsa dan negara,” ucapnya.
Ia juga mengatakan sebagai murid teladan dan ingin berhasil, ingat kedua orangtua dan ingat gurunya.
“Saya juga mau memberikan Rp 10 juta untuk guru saya dulu dan Rp 10 juta untuk guru teladan dan berprestasi di Kabupaten Bone,” ujarnya.(faisal)