Bantaeng, SUARAGURUSULSEL.COM – Menulis menyatakan perasaan maupun keresahannya dan mewakili perasaan maupun keresahan orang-orang yang mungkin sulit untuk menceritakan rasa yang mereka punya.
SMA Negeri 4 Bantaeng mengadakan pelatihan menulis Sastra, bertempat di aula Chandra dimuka Smapat , Selasa (7/3/2023).
Pelatihan ini digelar selama 1 hari diikuti 60 peserta dari siswa kelas X, XI yang sebagian besar pengurus OSIS dan pengurus Pramuka SMA Negeri 4 Bantaeng. Pelatihan Menulis Karya Sastra Pengurus OSIS dan Pramuka SMA Negeri 4 Bantaeng ” Pelajar Andalan SMA Negeri 4 Bantaeng Menulis, Mengukir Sejarah Mencipta Peradaban Demi Indonesia Bermartabat”.
Narasumber dalam kegiatan pelatihan penulisan karya sastra ini adalah Kasi SMA Cabang Dinas Wilayah V Bantaeng, Bulukumba, Sinjai sekaligus penulis dan sastrawan H. Arafah, S.Pd., M.Pd.
Kepala UPT SMA Negeri 4 Bantaeng, Syafruddin, S.Pd., M.M. menyampaikan dalam sambutannya “Bahwa menulis adalah hal secara tidak langsung telah berpengaruh dalam proses berpikir dan mengambil keputusan Anak saat bekerja. “Hal lainnya, menulis karya sastra memberikan semacam ‘daerah otonomi’ yang memberikan kebebasan untuk memperlakukan ‘tokoh-tokoh”.
“Menurutnya, menulis pun dapat menjadi katarsis dan pelarian, ketika menghadapi saat-saat di mana seseorang tidak berdaya menghadapi berbagai situasi. Misalnya, ketika sedang kecewa, tidak puas, ingin menyampaikan gugatan, dan sejenisnya. Semuanya itu bisa dituangkan dalam cerita, tanpa harus membuat orang lain marah, tersinggung, atau terancam”.
“Harapannya untuk tahun di 2023 ini SMA Negeri 4 Bantaeng bisa menerbitkan empat judul buku sesuai dengan nama sekolah. Karena pada tahun 2022 satu satunya sekolah yang tidak sempat menerbitkan buku sastra adalah sekolah kita. Tutupnya”.
(UchySmapat)