Jeneponto, SUARAGURUSULSEL.COM – Sahabuddin, seorang pendidik yang terpaksa meninggalkan tugasnya sebagai guru di SMP Negeri 2 Tarowang Jeneponto karena penyakit yang membuatnya lumpuh dan menghentikan jalannya ke sekolah. Walau kondisi fisiknya memaksanya tinggal di rumah, namun dia tidak mau meninggalkan dunia literasinya hanya karena alasan keterbatasan fisik, dia mau mau tetap berkarya di dunia literasi.
Agar tetap mengabdi di dunia literasi maka Sahabuddin,S.Pd mendirikan perpustakaan komunitas atau Taman Baca di pekarangan depan rumahnya dengan memanfaatkan barang-berang bekas, dengan nama TBM An Nur Palajau yang sekarang bernama Perpustakaan An Nur.
Sebelumnya, Sahabuddin telah mengabdikan dirinya dalam kegiatan literasi sekolah, yaitu mendapat amanah dari pimpinan sekolah sebagai kepala perpustakaan SMP Negeri 2 Tarowang sejak tahun 2009 dan sebagai Pembina Majalah Dinding Kreasi SMP Negeri 2 Tarowang sejak tahun 2013.
Selain aktif mengajak para siswa membaca di perpustakaan, para siswa juga diajari menulis di majalah dinding, membimbing diskusi, penelitian dan kegiatan literasi lainnya. Dan aktif pula menulis di media cetak dan media sosial, mengajak masyarakat untuk membaca dan terus membaca.
Sebagai pendiri dan sekaligus TBM An Nur Perpustakaan An Nur, Sahabuddin dengan keterbatasan fisiknya terjung langsung melakukan bimbingan pemustaka, mengajar anak-anak membaca, mendirikan TKA/TPA, melakukan sosialisasi gerakan literasi baik secara langsung maupun melalui media cetak dan sosial media.
Perpustakaan An Nur yang dibinanya kini semakin berkembang yang bukan hanya melakukan kegiatan literasi baca-tulis, tetapi juga melakukan kegiatan literasi finasial, literasi digital dan literasi budaya.
Untuk meningkatkan pelayanan literasi kepada masyarakat, maka Sahabuddin melalui Perpustakaan An Nur membangun kerja sama dengan pengurus masjid Baitul Mustafa. Bentuk kerja sama ini, antara lain Sahabuddin mengisi kajian Subuh selama Ramadhan dan kajian setiap Malam Jumat di luar Ramadhan.
“Alhamdulillah,melalui kerja sama ini,kami bisa memperkenalkan kepada masyarakat pentingnya gerakan literasi dan mendekatkan Perpustakaan An Nur pada masyarakat”, tutur Sahabuddin saat di temui awal media ini. Selasa, (13/6/2023)
Selain Pendiri dan Pembina perpustakaan komunitas, Sahabuddin terus melakukan kegiatan pengembangan koleksi bahan bacaan, antara lain mengadakan pertemuan dengan IKA SPG Jeneponto 1991, mengadakan pertemuan dengan pengurus IGI Jeneponto, Mengadakan kegiatan Bincang Literasi dengan Komisi 1 DPRD Jeneponto dan Kadis Perpustakaan Jeneponto dan menulis buku sendiri serta open donasi buka di media sosial.
Sahabuddin berharap agar sisa-sisa hidupnya yang kini telah berusia 52 tahun bisa dihabiskan bermanfaat,
” Dapat mengabdikan diri di gerakan literasi daerah untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah kabupaten Jeneponto. Ungkapnya (Elsah)