Terobosan Baru Marketplace Guru di Indonesia

bagikan

Penulis : Hasbillah, S.Pd., M.Pd (Pengurus PGRI Makassar)

SUARAGURUSULSEL.COM – Marketplace guru juga menjadi isu hangat dalam dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini. Rasionalitas marketplace guru adalah untuk menjawab persoalan utama dalam pendidikan di Indonesia, yakni ketimpangan jumlah guru di Indonesia yang menyebabkan tidak meratanya kualitas pendidikan.

Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat, platform online marketplace guru yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan dapat menjadi solusi baru dalam rpses rekrutmen guru di Indonesia.

Beberapa pihak mengacungi jempol terobosan baru ini. Sebagai contoh, di negara-negara maju seperti Swedia, Inggris, dan Amerika, rekrutmen guru tidaklah berbeda dengan rekrutmen tenaga kerja lainnya. Tenaga guru yang mumpuni dapat ditemui dengan mudah di jejaring profesional semacam LinkedIn.

Dengan gambaran seperti ini, marketplace guru tampaknya dapat memberikan aksesibilitas yang luas bagi sekolah untuk mendapatkan guru berkualitas tanpa batasan geografis sehingga pemerataan kualitas pendidikan dapat direalisasikan.

Hanya saja, untuk skala Indonesia dengan bentang alam yang sangat luas dan unik seperti daerah 3T, tentu ini akan memunculkan perkara baru. Sehingga tak heran, ada pihak yang menganggap bahwa marketplace ini hanya akan dinikmati oleh guru dan sekolah di kota. Sebab, sudah lazim di masyarakat bahwa kemudahan mengakses berbagai fasilitas di kota tentu lebih menjanjikan daripada di daerah, apalagi yang terkategori 3T.

Kehadiran marketplace guru juga dapat menjadi tantangan baru bagi guru konvensional di Indonesia. Ya, guru konvensional perlu bekerja keras untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tak tertinggal. Sedangkan usia yang tidak lagi muda selalu menjadi tantangan terbesar bagi mereka. Belum lagi faktor kesibukan dalam ranah domestik membuat mereka semakin sulit untuk bersaing dengan generasi muda yang lebih adaptif terhadap perkembangan jaman.

Resiko keamanan dan privasi juga menjadi tanda tanya dalam penggajian guru melalui marketplace. Kementerian mencanangkan bahwa gaji guru di marketplace akan disalurkan melalui rekening sekolah.

Mengapa tidak langsung ke rekening guru? Selain dikaitkan dengan perkara keamanan, perkara privasi juga akan menjadi rentan terhadap pencurian identitas atau penyalahgunaan data jika sistem keamanan rekening sekolah tidak memadai. Jika tidak diantisipasi, hal ini dapat menyebabkan masalah serius.

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memperhatikan berbagai pertimbangan dari banyak pihak agar dampak negatif marketplace guru tidak terjadi. Dengan demikian, manfaat yang besar dapat diraih oleh guru, sekolah, serta masyarakat pada umumnya.

Di antaranya adalah dengan menyiapkan program sebaik-baiknya; mengembangkan regulasi dan informasi valid yang memadai; memperkuat akses, infrastruktur, dan keamanan digital; serta memberikan pembinaan dan pengembangan yang kontinyu kepada guru.

Melalui implementasi langkah-langkah ini, pemerintah dapat memperkuat peran marketplace guru dalam mencapai tujuan dan cita-cita luhur pendidikan. Hal ini akan memungkinkan lebih banyak siswa sebagai bagian dari sumber daya manusia yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa ini untuk memperoleh akses pendidikan yang berkualitas.

Selain itu, langkah-langkah tersebut juga akan memfasilitasi pengembangan profesional guru dan mendorong inovasi dalam dunia pendidikan yang lebih baik, sehingga kualitas bangsa ini ke depannya tak lagi tertinggal jauh di belakang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *