Makassar, SUARAGURUSULSEL.COM – Sabtu, 29 Juli 2023 bertempat di SD Negeri Mawas, Kota Makassar. Komunitas Macaradde mengadakan Workshop Penulisan Praktik Baik Inovasi Pembelajaran dengan tema “Dari Kelas Berawal, Jadi Karya Fenomenal”.
Kegiatan ini diketuai oleh Hasbillah. “Sebagai guru mustahil kita tidak memiliki cerita dari pengalaman mengajar kita. Saya yakin bapak ibu guru di sini semuanya punya pengalaman melakukan praktik baik” ucap Hasbillah membuka kegiatan.
“Hanya saja, banyak yang kurang memahami teknis penulisan praktik baik yang mudah dan cepat selesai serta enak dibaca. Untuk itu acara ini kita laksanakan dengan harapan bapak ibu guru sebelum keluar dari ruangan ini sudah bisa menghasilkan karya tulis praktik baik yang siap dipublikasi,” tambahnya.
Menghadirkan pemateri Muji Budi Lestari, kegiatan ini berlangsung seru dan penuh kenangan dari pengalaman bapak ibu guru di masa sebelumnya. Selain diberi motivasi mereka juga dibimbing untuk dapat menghasilkan karya yang menarik.
Di awal penyampaiannya Muji membuat pertanyaan untuk mengulik tujuan guru dalam menulis, “Apa sih niat kita menulis? Mengapa kita harus menulis?”
Sebagian peserta menjawab, agar dapat berbagi pengalaman dengan guru-guru lain. “Betul, ada beberapa alasan mengapa guru perlu menulis praktik baik.
Pertama, mendokumentasikan pengalaman. Kedua, membagikan pengalaman dan Ketiga, memberi inspirasi. Yang terakhir, yang akan kita dapatkan ketika tulisan kita menginspirasi banyak orang adalah cuan,” tutupnya diikuti anggukan dari para peserta.
“Bapak ibu pernah membaca salah satu dari novel yang ada di layar? Ada novel Totto Chan Gadis Kecil di Jendela, ada Laskar Pelangi, ada Negeri 5 Menara, dan yang paling fenomenal adalah Harry Potter,” ungkapnya sambil menunjuk pada gambar di layar LCD.
Ia juga menambahkan, “Tahukah bapak Ibu, semua di atas ada novel best seller internasional. Ada yang sudah dialihwahanakan ke layar lebar. Ada juga yang diterjemahkan ke berbagai bahasa. Dari mana penulis mengawali kisahnya? Dari kelas!”
“Karena itulah guru perlu mengetahui teknik penulisan praktek baik agar enak dibaca dan layak terbit. Saya berharap bapak ibu setelah ini dapat langsung membuat tulisannya dan kita bersama,” terangnya.
Setelah memaparkan materi Muji meminta satu persatu peserta untuk menuangkan idenya dalam tulisan. Dia memotivasi peserta agar memulai menulis. Dia menceritakan pengalamannya, di awal dia menulis sangat tidak percaya diri. Lambat laun akhirnya menjadi karya hingga bisa tembus ke berbagai ajang internasional. Setelah itu dia membimbing satu persatu peserta hingga tulisannya tuntas.
Dari hasil workshop ini, guru-guru berhasil membuat sebanyak 12 karya tulis praktik baik. Tak menyia-nyiakan kesempatan, hasbilah menawarkan kepada guru-guru untuk mengirimkan tulisannya dalam event nasional.
Setelah mengirim, tulisan tersebut akan dikurasi dan dipresentasikan dalam Nasional Temu Pendidik Nusantara. Rencananya kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Makassar tanggal 6 Agustus nanti.
Setelah dikirim, ternyata beberapa tulisan langsung mendapatkan status diterima. Yaitu yang ditulis oleh Hasbillah, Syukriati, Halmiah, Nawirah, dan Nurwahidah. Sedangkan yang berstatus masih dalam proses kurasi adalah karya dari Mawalida, Baso, Suhartati, Saming, Mildawati, dan Taribang.
Ini merupakan langkah awal yang baik untuk memulai karya tulis praktik baik. Ke depannya guru-guru berharap agar tulisannya bisa diterbitkan menjadi sebuah buku antologi dan diterbitkan secara mandiri. (Hasbi)