Jeneponto, SUARAGURUSULSEL.COM – Pembuatan film dokumenter berlatar budaya Turatea Kabupaten Jeneponto ini difasilitasi oleh Bantuan Pemerintah Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) Tahun 2023 yang dikucurkan oleh Kemendikbudristek RI melalui Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX (Sulawesi Selatan-Tenggara).
Sahabuddin, S.Pd sebagai pegiat budaya Turatea yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan kegiatan pembuat film ini mengungkapkan bahwa dipilihnya ide pembuatan film dokumenter “Attannung tope” ini adalah karena kain tope merupakan salah satu produk kerajinan tradisional masyarakat Turatea yang sampai sekarang masih dibutuhkan warga untuk mengurus kematian keluarga.
Keterampilan “attannung tope” (membuat kain kafan) diperolehnya dari orang tua secara turun temurun dan dengan alat yang di wariskan pula secara turun temurun pula.
Kain tope sekarang bukan hanya dijadikan sebagai kain pembungkus jenazah tetapi sudah dibuat tas dan baju yang unik dan menarik.
“Semakin kurangnya pengrajin kain tope di Kabupaten Jeneponto, yang mendorong kami untuk berupa melakukan upaya melestarikan budaya warisan leluhur ini”, ungkap Pendiri TBM An Nur Palajau.
“Film dokumenter ini bermaksud menyampaikan edukasi kepada generasi muda dan menggugah pemerintah daerah untuk bersama-sama melestarikan budaya warisan leluhur ini”, Tambahnya Jum’at, 11/8/2023
Film dokumenter ini bertemakan,”Dengan Pelestarian dan Pengembangan Budaya Attannung Tope, Kita Tingkatkan Literasi Budaya Masyarakat Untuk Kesejahteraan”.
Kerja sama antara pegiat budaya Turatea dengan BPK Wilayah XIX ini, tertuang dalam perjanjian kerja sama Nomor: 0920/F7.21/OT.00.03/2023/2023, dimana Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX sebagai Pihak Pertama (Pemberi dana) dan Sahabuddin, S.Pd sebagai Pihak Kedua (Pelaksana kegiatan).
Kegiatan ini diawali dengan Bimtek Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh BPK Wilayah XIX di Hotel Golden Tulip Makassar pada tanggal (20-21) Juli 2023, yang dihadiri oleh seluruh komunitas dan perorangan penerima manfaat FPK 20123 yang lolos seleksi di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Pembuatan film dokumenter “Attannung Tope” dilaksanakan di Kampung Tolotoa, Kelurahan Tolo Timur, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto yang berlangsung pada tanggal (08-14) Agustus 2023.
Sebagai narasumber dalam pembuatan film dokumenter ini adalah Ibu Rahmatia Sangka, S.Pdi Guru SDN No.20 Kelara, sedangkan sebagai talent/pemeran adalah 3 pengrajin kain tope warga Lingkungan Tolotoa, Masina Dg Ngalusu (77), Hadasiah (70) dan Rosmina Dg Soppeng (61 tahun).
Pembuatan Film dokumenter “Attannung Tope” ini dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana, yang terdiri dari Sahabuddin, S.Pd (Penanggung jawab), Sri Hasnaeni Aziz, S.Sos, M.Si (Pegiat Budaya Kemendikbudristek selaku Produser), Suarni Tarring, S.Pd (Guru SMAN 5 Jeneponto komsumsi/transfortasi), Sumarti Ringgi, S.Pd (Guru SDN 11 Arungkeke selaku pengumpul data) dan Kaspianti Layu (Karyawati Koperasi Berkat selaku bendahara). (Els@h).