BPK Wilayah XIX, Terima Karya Budaya dari Pegiat Budaya Jeneponto

bagikan

Jeneponto, SUARAGURUSULSEL.COM – Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX menerima LPJ dan Hasil Karya Budaya dari Sahabuddin, pegiat Budaya Kabupaten Jeneponto. Senin, 4/9/2023

Sahabuddin adalah pelaksana Bantuan Pemerintah Fasiltasi Pemajuan Kebudayaan Tahun Anggaran 2023 yang dipercayakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIX untuk melakukan kegiatan pemajuan kebudayaan daerah berupa pembuatan film documenter “Attannung Tope”.

“Attannung Tope” adalah kerajian tradisional masyarakat Kabupaten Jeneponto yang menghasilkan kain tradisional yang disebut tope, yang digunakan untuk membungkus mayat dan sekarang telah dijadikan bahan baju dan tas pesta yang cukup unik dan menarik.

Laporan diterima oleh Iskandar Kosasi, S.Kom, sebagai verifikator dan monitoring. Setelah diperiksa, disesuaikan dengan petunjuk teknis lalu diteruskan ke Irwan Sahabuddin, S.Kom, selaku Pejabat Pembuat Komitmen BPK Wilayah XIX.

Hasil Karya yang diserahkan adalah CD Film Dokumenter “Attannung Tope”. Sesuai dengan Surat Perjanjian sebelumnya, maka Film Dokumenter “Attannung Tope” ini akan menjadi hak milik BPK Wilayah XIX.

Dengan diterimanya laporan dan hasil karya, maka selesailah tugas Sahabuddin yang diberikan oleh BPK ilayah XIX. Dan sesuai dengan tujuan pembuatan film dokumenter ini, maka Sahabuddin sebagai pelaksana FPK dan pegiat budaya Turatea akan mendistribusikan film dokumenter ini ke tempat atau lembaga yang bisa diakses oleh masyarakat umum, baik ke perpustakaan/taman baca, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten, Dinas Perdagangan dan perindustrian kabupaten.

“Selain menyerahkan CD Film, kami menyerahkan pula buku Pembuatan Film Dokumenter Attannung Tope untuk berbagi pengalaman kepada masyarakat tentang pembuatan film dokumenter”, ungkap Pounder TBM An Nur Palajau ini.

“Harapan kami adalah semoga film dokumenter Attannung Tope ini bisa memberi manfaat bagi pelestarian kebudayaan Jeneponto, menumbahkan kecintaan generasi Turatea pada budaya daerahnya dan menambah koleksi perpustakaan di Kabupaten Jeneponto”,tambahnya.(Els@h).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *