BANTAENG;
SUARAGURUSUKSEL.COM—Pengurus Cabang Khusus PGRI Cabang Khusus Pengawas Kabupaten Bantaeng selenggarakan Konferensi Kerja Cabang IV PGRI Cabang Khusus Pengawas di Resto Seruni Kabupaten Bantaeng tepat jam 09.00 WITA Kamis 22 Februari 2024. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng Syafruddin, S.Pd., MM. Dalam sambutannya Syafruddin menyoroti pendidikan mental anak anak pada tingkat satua pendidikan. Oleh karena itu beliau berharap peran serta dan pemikiran semua pihak termasuk para pengurus dan anggota PGRI pada tingkat cabang dan ranting.
Lebih lanjut Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng mengingatkan bahwa yang akan menjadi pengendali bangsa dan negara serta yang akan menjadi pengendali mental anak di Kabupaten Bantaeng adalah para pengurus dan anggota PGRI pada tingkat cabang dan Ranting apakah sudah dipersiapkan untuk memberikan yang terbaik di tahun 2045 nanti. Ternyata kalau kita betul-betul melihat kondisi hari ini maka kita akan mengatakan bahwasanya Indonesia emas itu masih dalam bayang-bayang besar. Oleh karenanya PGRI bisa hadir untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada pihak pemerintah untuk bisa kita mengambil bagian meskipun bagian yang terkecil. Satu hal yang pernah kita tawarkan kepada pemerintah adalah bahwa tugas sebagai guru itu adalah di dalam kelas atau di dalam lingkungan sekolah. Hal yang tidak mampu di jangkau oleh guru adalah ketika anak-anak kita itu berada di luar lingkungan sekolah. Permasalahan anak-anak yang terjadi hari ini itu lokus tempatnya adalah antara sekolah dengan rumah. Pertanyaannya siapa yang bertanggung jawab ketika waktu belajar lalu masih ada anak anak yang berada diluar lingkungan sekolah.
Oleh sebab itu Syafruddin berharap mudah-mudahan dari pemikiran cerdas kita semua yang kita sudah menyampaikan bahwasanya akan menjadi mitra yang cerdas bagi pemerintah. PGRI bisa berkontribusi untuk memberikan masukan kepada Dinas Pendidikan dan kepada pemerintah Kabupaten Bantaeng terkait dengan hal ini.
Program kerja pengurus PGRI di tahun 2024 bahwasanya peran teman-teman pengawas ini luar biasa di 2024 ini. Agenda organisasi kita itu yang terbesar adalah pemilihan pengurus atau pergantian pengurus Syafruddin mengajak kepada kita semua untuk bisa mengambil bagian untuk menjaga PGRI ini supaya tetap bertahan dan tetap menjunjung tinggi persatuan dan persaudaraan, rasa solidaritas dan solidaritas kita semakin kuat. Oleh sebab itu kita semua akan saling membantu di pemilihan pengurus yang akan datang Insya Allah tidak ada dikotomi antara satu dengan yang lain, sehingga pengurus yang baru terbentuk mereka punya modal besar bahwasanya mereka terpilih karena dukungan mayoritas dan dicintai oleh anggotanya. Kapan kita salah mengirim nama-nama yang akan dipilih kemudian teman-teman yang mempunyai hati tidak tepat di dalam memberikan pilihan, maka ini akan menjadi ancaman bagi organisasi kita. Oleh sebab itu Ketua PGRI Kabupaten Bantaeng berharap pengawas bisa mengawal semuanya.
Konkercab merupakan bagian penting dalam menjalankan sebuah organisasi, termasuk PGRI. Namun, ketika Konkercab diadakan di tempat umum seperti cafe atau restoran, pertanyaan etika muncul. Apakah tepat untuk mengadakan konkercab di tempat umum yang terbuka untuk umum? Apakah ini mencerminkan profesionalisme yang diinginkan dalam konferensi kerja? Mari kita telaah lebih dalam tentang aspek-etika yang terlibat dalam situasi semacam ini.
Profesionalisme dalam konferensi Kerja; Profesionalisme adalah kunci dalam menjalankan konferensi kerja yang efektif. Ketika rapat diadakan di tempat umum, perlu dipertimbangkan apakah lingkungan tersebut mendukung atmosfer profesional. Cafe atau restoran mungkin tidak selalu menyediakan privasi dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk diskusi yang serius dan produktif. Para peserta konferensi mungkin terganggu oleh suara atau aktivitas di sekitarnya, yang dapat mengurangi fokus dan efektivitas konferensi.
Selain itu, profesionalisme juga tercermin dalam pemilihan tempat yang sesuai dengan konteks acara konferensi. Sebuah ruang rapat di kantor atau tempat yang disediakan khusus untuk keperluan rapat biasanya lebih cocok daripada tempat umum yang mungkin kurang formal dan kurang mendukung jalannya rapat yang efisien.
Privasi dan Keamanan Informasi; konferensi kerja seringkali melibatkan diskusi tentang informasi sensitif atau rahasia yang tidak seharusnya didengar oleh orang asing. Dalam situasi di cafe atau restoran, risiko kebocoran informasi menjadi lebih tinggi karena kurangnya privasi. Hal ini dapat membahayakan keamanan informasi organisasi dan integritas anggota rapat.
Perspektif Lain: Keterbukaan dan Kreativitas. Di sisi lain, mengadakan rapat di tempat umum juga bisa dianggap sebagai langkah untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan kreatif. Alternatif inilah yang paling dominan mewarnai pemilihan tempat Konkercab PGRI Cabang Khusus Pengawas terlepas dari acuan etik, profesionalisme atau kelayakan jangkauan kebocoran informasi sensitif organisasi. (@mykajang)