Dra. Sitti Dahlia Azis
Guru SMAN 3 Pinrang
Mungkin rekan guru pernah mendengar keluhan teman melihat kondisi di bulan Ramadan yang sebagian menganggap kurang efektif belajar. Banyak siswa yang terkadang Alfa atau tidak hadir mengikuti proses belajar mengajar sebagaimana hari-hari biasanya.
Sebagai seorang Fasilitator Nasional Bhinneka Tunggal Ika (Baik) Pusat Penguatan Karakter Kemendikbudristek RI, saya perlu memberikan motivasi atau penguatan bahwa bulan Ramadan itu hanya datang sekali dalam setahun dan itu pun kita tidak mengajar 45 menit dalam satu jam pelajaran biasanya Wakasek kurikulum mengatur jadwal tetap jadwalnya hanya dikurangi rentang waktunya.
Saya punya 4D kepada teman-teman yang sudah rajin hadir di sekolah sebelum waktu jam pelajaran tetapi tidak menemukan murid ya bersabarlah Bapak Ibu kita berikan solusi dan langkah-langkah seperti di bawah ini.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan dalam mendengarkan keluhan teman yang memiliki murid yang kurang semangat dan kurang berprestasi di bulan Ramadan:
1. Dengarkan dengan empati: Dengarkan keluhan teman dengan penuh perhatian dan empati. Berikan perhatian penuh pada apa yang dia sampaikan, dan jangan menginterupsi atau menghakimi. Biarkan dia merasa didengar dan dipahami.
2. Berikan dukungan: Tunjukkan dukungan dan kepedulian Anda terhadap masalah yang dia hadapi. Beri tahu teman Anda bahwa Anda menghargai keluhannya dan siap membantu mencari solusi yang tepat.
3. Tanyakan lebih lanjut: Ajukan pertanyaan yang relevan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang situasi dan masalah yang dihadapi oleh muridnya. Tanyakan apa yang telah dilakukan teman Anda sejauh ini dan apakah ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi semangat dan prestasi muridnya.
4. Berikan saran dan solusi: Setelah mendengarkan dengan seksama, berikan saran dan solusi yang mungkin membantu teman Anda mengatasi masalah tersebut. Jika muridnya kurang semangat, ajukan ide-ide untuk meningkatkan semangatnya, seperti melibatkan murid dalam kegiatan yang menarik, memberikan motivasi tambahan, atau menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan di bulan Ramadan.
5. Berbagi pengalaman: Jika Anda memiliki pengalaman atau cerita yang relevan, berbagilah dengan teman Anda. Ceritakan bagaimana Anda menghadapi situasi serupa dan bagaimana Anda berhasil menginspirasi dan memotivasi murid-murid Anda. Pengalaman Anda dapat memberikan wawasan dan ide baru bagi teman Anda.
6. Tetap mendukung: Setelah memberikan saran dan solusi, tetaplah mendukung teman Anda dalam menghadapi masalah ini. Tawarkan bantuan dan dukungan yang diperlukan, seperti membantu merencanakan kegiatan atau memberikan bahan referensi yang relevan.
7. Evaluasi dan tindak lanjut: Setelah beberapa waktu, evaluasilah hasil dari solusi yang telah diberikan. Diskusikan bersama teman Anda apakah ada perubahan yang terjadi dan apakah ada langkah tambahan yang perlu diambil. Pastikan teman Anda merasa didukung dan bantu dia dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Ingatlah bahwa setiap kasus mungkin berbeda, dan penting untuk menghormati keunikan setiap individu. Berikan dukungan dan solusi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan teman Anda. Semoga langkah-langkah ini dapat membantu teman Anda dalam mengatasi masalah yang dihadapi muridnya di bulan Ramadan.
Sebagai seorang guru kita bukan hanya sekedar mengajar tapi kita adalah pendidik yang butuh kesabaran kelembutan tapi bukan berarti harus diinjak-injak. Tugas kita memanusiakan manusia dengan memberi teladan. Guru berupaya menyikapi keadaan. Di sini memang perlu pula guru berempati kepada siswa di dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Jadi belajar itu bukan hanya di dalam ruangan tapi sesuaikan dengan kondisi begitu pula materi yang diberikan kepada siswa harus berdiferensiasi, ada makna dan keuntungan di dalam mempelajari materi tersebut dan tentunya dapat teraplikasi.