Pinrang, SUARAGURUSULSEL.COM – UPT SMA Negeri 6 Pinrang merupakan sekolah Adiwiyata Nasional, sukses melaksanakan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.
Untuk tahun pelajaran 2023-2024, siswa UPT SMAN 6 Pinrang kelas XI fase F yang mengikuti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertemakan “Gaya Hidup Berkelanjutan” subtema Pemanfaatan Limbah Sampah dan kelas X fase E mengangkat tema Kearifan Lokal subtema Melestarikan Permainan Tradisional.
“Pemilihan tema Kearifan Lokal dan Gaya Hidup Berkelanjutan disesuaikan dengan karakteristik lingkungan sekolah, kondisi dan kebutuhan peserta didik dan juga ketersediaan fasilitas pendukung yang ada” tegas Masriadi, S.Pd, MM, Kepala Sekolah dan penanggung jawab kegiatan.
Dalam pelaksanaannya peserta didik didampingi oleh guru dan juga fasilitator P5 yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Kegiatan ini berlangsung sehari pada Rabu, (22/5/ 2024), dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Kegiatan Panen karya ini dibuka langsung oleh Wakil Kepala Sekolah bagian Kesiswaan, Ibu Dra.Hj.Sri Wardani, M.Pd, namun sebelumnya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Sekolah “Smanam Beraksi”
Beliau juga berkesempatan memberikan sambutan. “saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada anak-anakku semuanya, Bapak dan Ibu guru sebagai fasilitator dan pendamping yang sangat antusias dan semangat dalam melaksanakan kegiatan P5 ini, sebagai salah satu usaha kita mewujudkan keinginan bersama untuk mengimplementasikan merdeka belajar di sekolah” ungkapnya.
Kearifan lokal adalah harta yang tak ternilai, bertempat di halaman sekolah seluruh siswa kelas X nampak sangat antusias, bersemangat dan sportif dalam berlomba untuk menjadi juara pada permainan tradisional: Engrang (Mallongga), gobak sodor (Massallo),terompah, dan engklek (Manggenja).
Baim, siswa kelas X-2 mengungkapkan perasaan senang dan bangga,
“Saya sangat senang dan bangga dalam kegiatan projek ini karena kami dapat bermain dan berkesempatan untuk mencoba permainan tradisional yang biasanya kami cuma mendengar cerita dari ayah dan ibu dan sekarang kami bisa mencoba dan merasakannya dan ternyata itu sangat seru,” ungkapnya.
Sementara itu siswa kelas XI fase F memilih pendekatan yang kreatif dalam mendukung gaya hidup berkelanjutan mereka menghasilkan produk dari barang bekas,
menunjukkan bahwa sampah dapat menjadi bahan berharga yang kembali ke lingkungan dalam bentuk yang bermanfaat dan bernilai seni. Botol plastik, kertas bekas, dan kain sisa diubah menjadi produk unik yang dipamerkan di stand kelas masing-masing.
Setiap kelas dibagi menjadi 2 kelompok yang menempati 1 stand. Kegiatan ini tidak hanya mencerminkan kreativitas siswa tetapi juga mengajarkan pentingnya pengelolaan sampah dan pengurangan limbah plastik dan kertas disekitar sekolah selanjutnya diolah menjadi sebuah kerajinan tangan yang lebih bermanfaat, Jelas Hawaliah Rahmayani, S.Pdi, Fasilitator P5 guru PPPK yang baru ditempatkan di sekolah ini.
Selain hasil karya mereka dilombakan dan dinilai oleh Tim juri yang berkompeten juga ada lomba Penilaian Stand yang indikatornya: kesesuaian tema, penempatan dan pemanfaatan ruang, dan perilaku penyaji adapun pemenangnya jatuh di stand Kelas XI-1 kelompok 1 dan 2.
Gelar Panen Karya P5 di SMA Negeri 6 Pinrang, tidak hanya menandai puncak berakhirnya materi pembelajaran P5 tetapi juga merayakan hasil karya siswa sekaligus menyampaikan pesan penting kepada masyarakat. Integrasi kearifan lokal dan gaya hidup berkelanjutan dalam pendidikan adalah langkah maju yang memastikan generasi muda memiliki pemahaman mendalam tentang budaya dan lingkungan mereka.
SMAN 6 Pinrang telah membuktikan bahwa pendidikan yang inklusif tidak hanya tentang pembelajaran di kelas tetapi juga tentang membentuk karakter dan sikap peduli.
Melalui proyek P5 ini, sekolah ini memberdayakan siswa untuk menjadi agen perubahan yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya mereka, menjadikan mereka tidak hanya pelajar cerdas tetapi juga warga dunia yang bertanggung jawab. Sampai jumpa digelar karya P5 berikutnya”. Imbuhnya (#rfan Bin Ali)