Pinrang, SUARAGURUSULSEL.COM -Tujuan Pendidikan Nasional, diterjemahkan dalam profil Pancasila, profil pelajar pancasila, mempunyai peran mengarah ke kebijakan pendidikan, menjadi acuan guru dalam membangun karakter dan kompetensi peserta didik, Hal ini disampaikan Dedi Setiawan, S.Pd, M.Pd, kepala UPT SMK Negeri 7 Pinrang, Selasa, (30/7/24) via selulernya
Dijelaskannya, seperti hari-hari dan pekan-pekan sebelumnya melakukan berbagai aktivitas yang penulis memaknai kegiatan tersebut, sebagai Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P4). Untuk memudahkan dalam memahami dan mengigat profil pelajar Pancasila tersebut dirumuskan dalam bentuk dimensi.
Dimensi Pertama. Dimensi beriman , bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Dalam dimensi pertama ini dalam kurikulum merdeka memiliki 5 elemen kunci antara lain akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.
Untuk menggambarkan elemen akhlak beragama khususnya sub-elemen pelaksanaan ritual beragama di SMK Negeri 7 Pinrang, dilakukan aktivitas pembiasaan Sholat Dhuha, Literasi Alquran serta Pengajian Kelas. Aktivitas ini adalah wujud dari pelaksanaan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan.
Dimensi Kedua, Dimensi Berkebhinekaan Global dengan elemen kunci mengenal dan menghargai budaya, komunikasi dan interaksi antar budaya, refleksi dan tanggungjawab terhadap pengalaman kebhinekaan dan berkeadilan sosial.
Penekanan pelajar Indonesia dalam mempertahankan budaya leluhur, lokalitas dan identitas serta open minded terhadap interaksi dengan budaya lain kemudian bermuara pada karakter menghargai budaya.
Untuk dimensi Berkebhinekaan global Budaya di SMK Negeri 7 Pinrang mendorong pemahaman perubahan budaya seiring waktu dan konteks. Budaya yang dilakukan antara lain Sambut, Salam dan Sapa siswa yang dilakukan di gerbang sekolah baik proses awal dan akhir kegiatan disekolah.
Budaya, kegiatan ini sebagai manifestasi sistem kekerabatan di Sulawesi Selatan yang lebih dikenal dengan istilah “Maduppa”.
Dimensi Ketiga adalah dimensi gotong royong. Harapan besar dari dimensi ini adalah pelajar indonesia memiliki kemampuan gotong royong, kegiatan yang dilakukan secara kolaborasi, suka rela dan berbagi. Bebernya
Lanjut Dia, alur perkembangan Dimensi gotong royong diharapkan menunjukkan ekspektasi atau harapan positif kepada orang lain dalam rangka mencapai tujuan di lingkungan sekitar.
Dimensi gotong royong dalam budaya sekolah termanifestasi pada kegiatan pembiasaan kebersihan sekolah.
Pembiasaan kebersihan sekolah menjadi bagian yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa yang akan digunakan dalam kehidupan sekarang dan yang akan datang.Imbuhya (Dedi Setiawan)