Pinrang, SUARAGURUSULSEL.COM – Pengimbasan program sekolah penggerak merupakan salah satu langkah strategis di bidang pendidikan dalam memastikan proses belajar, berbagi, dan berkolaborasi dapat berjalan efektif dan berdampak.
Program ini menjadi prioritas kemendikbudristek yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah dengan hasil belajar yang baik, lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta kegiatan refleksi yang menjadi budaya degan berbagai intervensi.
Menindaklanjuti hal tersebut, SMAN 2 Pinrang melaksanakan program pengimbasan sekolah penggerak di SMAN 1 Pinrang sebagai sekolah imbas. Rabu, (28/8/2024).
Kegiatan pengimbasan ini dibuka langsung oleh pengawas Pembina dalam hal ini bapak Muslimin Syarif, “Kegiatan pengimbasan sekolah penggerak dilakukan oleh SMAN 2 Pinrang selaku sekolah penggerak angkatan 1 di kabupaten Pinrang dan telah mengimplementasikan kurikulum merdeka selama 4 tahun, banyak hal-hal positif dan praktik baik yang tentunya telah dilakukan oleh bapak-ibu guru SMAN 2 Pinrang yang akan disebarkan pada hari ini’’. Ungkap Muslimin Syarif dalam sambutannya.
Kegiatan pengimbasan program sekolah penggerak diikuti oleh seluruh guru SMAN 1 Pinrang.
Materi pengimbasan yang diberikan membahas tentang transformasi pendidikan, strategi penguatan numerasi dalam pembelajaran kurikulum merdeka, digitalisasi pengelolaan Nilai asesmen, serta pembelajaran dan asesmen P5.
Kegiatan pengimbasan diawali dengan asesmen awal guna menilai kemampuan atau pengetahuan awal yang dimiliki oleh bapak/ibu guru di SMAN 1 Pinrang terkait kurikulum merdeka.
Dalam sambutan kepala Sekolah Smansa yang diwakili Wakasek Kurikulum dalam hal Ini Ahmad menyampaikan ungkapan syukur dan terima kasih sebagai perwakilan dari pihak Sekolah imbas program sekolah penggerak,
“Program ini menjadi sebuah anugerah bagi saya sendiri dan tentunya bagi pihak sekolah karena terpilih sebagai sekolah imbas. Selama beberapa jam ke depan, kami akan terus menanti materi-materi yang bermanfaat serta praktik baik yang telah dilaksanakan oleh sekolah pengimbas. Ungkapnya dengan penuh bahagia.
Sementara itu, Kepala UPT SMAN 2 Pinrang Abdul Wahid Nara, mengungkapkan bahwa kedepannya kita harus terus berkolaborasi, tidak hanya berhenti pada kegiatan pengimbasan ini.
“Sebagai guru kita memiliki kewajiban untuk terus belajar, hanya guru yang belajar, berhak untuk mengajar”. Ungkap Wahid Nara.
Setelah pelaksanaan pengimbasan sekolah penggerak, salah satu guru SMAN 1 Pinrang Hj. Mardiah menyampaikan perubahan yang telah dirasakan selama proses pengimbasan berlangsung.
“Saya merasa senang dan terinspirasi untuk meniru hal-hal yang telah dilakukan oleh bapak/ibu guru dari SMAN 2 Pinrang. Terima kasih atas materi yang sangat luar biasa.” Penyampaian dari Hj. Mardiah sebagai bentuk refleksinya.(iwa/@ri15)