- Anggayudha, pelatih dari Yayasan Guru Belajar, memberi arahan sesi uji coba purwarupa media ajar.
Makassar, SUARAGURUSULSEL.COM –
Finansial Bank BTPN dan Yayasan Guru Belajar (YGB) menggandeng Komunitas Guru Belajar Nusantara Makassar, menggelar workshop “Pembelajaran Inovatif dan Manajemen Finansial yang Kuat” bertempat di Gedung BBPMP Makassar. Ahad, (6/10/24)
Workshop ini merupakan rangkaian Boot camp Guru Kreatif Cerdas Finansial (GKCF) yang sejak sebulan lalu telah berlangsung secara daring.
Pada kegiatan luring yang dilaksanakan satu hari setelah Hari Guru Sedunia ini, 51 peserta dari berbagai kota di Sulawesi Selatan ditantang melakukan uji coba purwarupa media ajar terkait literasi finansial yang telah dirancang. Media pembelajaran tersebut tidak ditujukan penggunaannya untuk murid melainkan sesama guru.
- Peserta melakukan uji coba purwarupa media ajar dan saling memberi umpan balik.
Tantangan ini lahir dari keresahan Bank BTPN dan YGB terhadap kesulitan guru dalam mengelola keuangan pribadi. Rendahnya rata-rata pendapatan guru mendorong mereka mengembangkan karier protean sehingga memiliki berbagai sumber pendapatan. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan kecakapan mengatur keuangan.
“Terima kasih untuk Bank BTPN yang mengapresiasi Bapak/Ibu guru dengan memberi beasiswa belajar. Saya pribadi sangat senang melihat refleksi yang ditulis peserta setiap pasca sesi daring. Terlihat sekali ada keinginan untuk menjadi guru yang terus belajar untuk murid,” kata Rizqy Rahmat Hani, Ketua Kampus Pemimpin Merdeka, unit YGB.
“Bahkan tidak hanya murid, tapi untuk ekosistem yang lebih luas, untuk sesama guru oleh karenanya, di workshop luring ini, peserta mendapat tantangan membuat media ajar yang bisa digunakan belajar untuk guru,” imbuh Rizqy.
Pada sesi uji coba purwarupa, peserta dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari tiga orang. Setiap anggota kelompok memiliki kesempatan untuk memperkenalkan media ajar yang telah mereka rancang kepada anggota lainnya. Sementara itu, anggota lain memberikan penilaian berdasarkan rubrik yang telah disiapkan oleh pemilik media ajar tersebut.
Fahmi Hidayat, peserta dari UPT SDN 6 Bulu-Bulu mengaku tertantang saat diberi tugas membuat media ajar yang berhubungan dengan finansial dan digunakan untuk sesama guru. Dia menilai, kemampuan mengelola keuangan sangat penting untuk guru karena akan menjadi contoh untuk murid.
“Sebenarnya banyak tantangannya saat membuat media ajar, tapi saya bersyukur bisa belajar bersama di sini. Bahkan tadi mendapat umpan balik dari teman satu kelompok saya. Perjalanan belajar ini menyenangkan, saya jadi tahu apa yang kurang dan bisa saya perbaiki,” kata Fahmi.
Sebelum workshop ini, Fahmi juga sudah menyelesaikan tantangan membuat purwarupa media ajar untuk murid. Saat menguji coba media tersebut ke murid, dia mendapat respon yang bagus, murid aktif memberi masukan.
“Saya belajar banyak, termasuk bagaimana mengintegrasikan literasi keuangan ke dalam mata pelajaran yang berbeda sehingga membantu mereka belajar keuangan dengan cara menyenangkan,” pungkasnya
Setelah uji coba, ada sesi belajar membuat konten yang diisi oleh Nurlinda Alwi, guru konten kreator dengan ratusan ribu pengikut di Instagram yang sering membagikan inspirasi mengajar di Instagram. Sesi ini mengajak peserta agar selalu membagikan praktik baik termasuk praktik membuat media ajar ke media sosial.
Tujuannya agar dapat menginspirasi guru lain yang belum mendapat kesempatan menjadi penerima beasiswa GKCF. (Nurhidayah Mantong)