Berbagi TIK di Tiga Kabupaten, Resqiyati Najib Dapat Support Penuh dari KCD Pendidikan Wil. VIII

bagikan

Pinrang, SUARAGURUSULSEL.COM – Resqiyati Najib, S.Si., Gr., Sahabat Teknologi Sulsel 2024 dari SMKN 1 Pinrang, terus melangkah maju dalam program PembaTIK Level 4 dengan menggelar kegiatan “Berbagi dan Berkolaborasi” bertema Sharing Praktik Baik: Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK yang Berpusat pada Murid.

Kegiatan ini tak hanya digelar di Kabupaten Pinrang, tetapi juga di dua daerah lainnya di Cabang Dinas Wilayah VIII, yaitu Kota Parepare dan Kabupaten Barru, di SMKN 2 Parepare dan SMKN 1 Barru. (24-25/10/24).

Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Bapak Baharuddin Iskandar, S.Pd., M.Pd., yang hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif Resqiyati Najib. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan dukungan tinggi atas kolaborasi inspiratif ini yang menggabungkan dua Sahabat Teknologi Sulsel 2024, yakni Ibu Resqiyati Najib dan Ibu Ramlah Abubakar dari SMKN 2 Pinrang. “Ini adalah bentuk komitmen nyata untuk terus mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi di wilayah kami, yang berfokus pada peningkatan pengalaman belajar siswa melalui media digital yang inovatif,” ujarnya.

Kegiatan Sharing Praktik Baik ini dirancang untuk memperkenalkan praktik terbaik dalam pemanfaatan TIK yang berpusat pada murid. Para guru di tiga sekolah ini diberi inspirasi mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih kolaboratif, interaktif, dan menarik bagi siswa. Menurut Ibu Resqiyati Najib, pembelajaran berbasis TIK memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan keterlibatan siswa di kelas dan dapat memperluas cakrawala pendidikan.

Selain berbagi praktik baik dalam pembelajaran berbasis TIK, Bapak Baharuddin Iskandar juga memberikan pemaparan mendalam tentang Manajemen Guru dan Etika Guru, menekankan pentingnya etika sebagai pondasi yang kokoh dalam profesi pendidikan. Dalam pemaparannya, beliau menyoroti beberapa aspek penting:

  • Kode Etik Guru : Sebagai landasan utama bagi guru untuk menjalankan tugas dengan tanggung jawab tinggi.
  • Etika Profesi dan Etika Pribadi : Menjaga sikap profesional dalam setiap tindakan untuk membangun kepercayaan.
  • Kepercayaan, Profesionalisme, dan Lingkungan Belajar : Guru harus menjadi teladan bagi murid dan menciptakan suasana belajar yang positif serta produktif.

“Etika guru adalah pilar utama dalam pendidikan, dan menjunjung tinggi etika ini berarti membawa pendidikan menuju kemajuan yang lebih baik,” ungkap beliau. Bapak Baharuddin juga menekankan pentingnya guru sebagai ujung tombak pendidikan untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter.

Para guru yang hadir menyambut positif kegiatan ini, dan banyak di antaranya terinspirasi untuk menerapkan teknologi dalam proses pembelajaran sehari-hari mereka. Kegiatan “Berbagi dan Berkolaborasi” ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan pemanfaatan TIK dapat menciptakan pembelajaran yang lebih inovatif dan berfokus pada kebutuhan murid.

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi para guru di seluruh wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII untuk terus mengembangkan keterampilan mereka dalam TIK dan menerapkan praktik baik ini di kelas mereka masing-masing, demi kemajuan pendidikan di Indonesia. ($@mbah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *