Riwayat Hidup Abdullah, S.Pd. Bin Muha Guru SD Inpres Puro’ro Kabupaten Bantaeng

bagikan

BANTAENG;

SUARAGURUSULSEL.COM–Abdullah, S.Pd. Bin Muha meninggal dunia Hari Rabu 6 September 2023. Beliau adalah seorang guru SD Inpres Puro’ro yang memiliki riwayat pendidikan dan pekerjaan yang panjang. Dalam kesempatan ini, kita akan menjelajahi riwayat hidup Sang Guru Abdullah, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan keanggotaannya dalam organisasi.
Abdullah telah menyelesaikan pendidikan di berbagai tingkat. Dia menamatkan SD di SDN 50 Taruttu pada tahun 1977. Kemudian, dia melanjutkan ke SMPN Gantarangkeke dan tamat pada tahun 1982. Abdullah juga berhasil menyelesaikan pendidikan menengah atas di SPGN Bantaeng pada tahun 1985. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi universitas Terbuka dan lulus tahun 2006.
Seiring berjalannya waktu, karier Abdullah, S.Pd. dapat mencerminkan pengalaman dan dedikasinya dalam bidang tertentu. Dalam hal ini, kita akan melihat riwayat pekerjaan dan organisasi seorang guru SD Inpres Puro’ro yang menarik dan menginspirasi. Riwayat pekerjaan beliau dimulai pada tahun 1988 hingga 1999, ketika ia bekerja sebagai guru SD Inpres Puro’ro. Selama periode ini, ia berperan penting dalam membentuk dasar pendidikan anak-anak di sekolah tersebut. Pada tahun 2000 hingga 2003, ia mengabdi sebagai guru SD Inpres Panjang. Pada masa ini, ia terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya dalam mengajar.
Selanjutnya, pada tahun 2004 hingga 2007, ia dipercaya sebagai Kepala SD Inpres Sabanynyang. Jabatan ini memungkinkannya untuk mengambil peran kepemimpinan yang lebih besar dalam mengembangkan kuriernya.
Dalam riwayat organisasinya, Abdullah, S.Pd. adalah sosok individu yang terkait erat dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bantaeng. Dalam catatan tersebut, individu ini telah aktif sebagai pengurus atau anggota PGRI Kabupaten Bantaeng sejak tahun 1988 hingga saat ini. Keanggotaan yang berkelanjutan selama beberapa dekade menunjukkan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap profesi guru dan organisasi tersebut. Selain aktif sebagai anggota PGRI beliau juga aktif pada beberapa organisasi diantaranya ORARI dan BCI (Baleno Club’ Indonesia.
Selain itu, Abdullah juga memiliki pengalaman sebagai Ketua Ranting PGRI sejak tahun 2014 hingga sekarang. Posisi kepemimpinan ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh sesama anggota PGRI serta kemampuannya dalam mengelola dan memimpin sebuah organisasi.
Selama perjalanan karirnya, Abdullah telah menerima beberapa penghargaan bergengsi dari Presiden Republik Indonesia. Penghargaan pertama yang diterima adalah Satya Lancana 10 Tahun, yang diberikan pada tahun yang belum dijelaskan dalam riwayat. Penghargaan ini menunjukkan pengabdian dan kontribusi yang signifikan dalam bidang pendidikan.
Selanjutnya, individu ini menerima Satya Lancana 20 Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2008. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian individu ini selama dua dekade dalam mengembangkan dunia pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Bantaeng. Pada tahun 2018, Abdullah kembali dihormati dengan Satya Lancana 30 Tahun. Almarhum meninggalkan seorang isteri tiga orang anak dan tiga orang cucu.
@amykajang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *