Mengenang Husain, S.Pd. Guru yang Berdedikasi di SD Inpres Moti Kabupaten Bantaeng

bagikan

Suasana Upacara Pelepasan dan Pemberangkatan Jenazah Almarhum Husain, S.Pd

BANTAENG;

SUARAGURUSULSEL.COM–Pada hari Ahad, tanggal 10 September 2023, dunia pendidikan Indonesia kehilangan salah satu pilar pentingnya. Bapak Husain, S.Pd Bin Manri, seorang guru SD Inpres Moti di Kecamatan Gantarang Keke, Kabupaten Bantaeng, telah berpulang. Kami turut berduka cita yang mendalam atas kepergian beliau.Upacara pelepasan jenazah Bapak Husain dilaksanakan dengan khidmat. Drs. Muhammad Haris, M.Si, sebagai Anggota Dewan Pembina PGRI Kabupaten Bantaeng, bertindak sebagai pembina upacara. Hadir pula beberapa tokoh pendidikan, antara lain Syafruddin, S.Pd., MM., Baharuddin, S.IP., MM, Andi Halim Kadir, S.Pd., MM, Anshari Hanafi, S.Pd., MM, Muhammad Yusuf, S.Ag., M.Pd., serta segenap pengurus PGRI Cabang Gantarang Keke dan Cabang Tompobulu.Bapak Husain adalah sosok guru yang sangat berdedikasi tinggi. Pelepasan Jenazah adalah sebuah upacara yang dilakukan untuk menghormati dan mengantarkan jenazah ke peristirahatan terakhirnya. Upacara ini memiliki makna yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan, serta dapat memberikan penghormatan terakhir bagi orang yang telah meninggal dunia. Pada hari Ahad, tanggal 10 September 2023, jam 11.30, di alamat terakhir Kampung Beru Batu Labbu, diadakan upacara pelepasan jenazah untuk Drs. Muhammad Haris, M.Si, yang merupakan Anggota Dewan Pembina PGRI Kabupaten Bantaeng.Pada kesempatan ini, Drs. Muhammad Haris, M.Si, akan diberikan penghormatan terakhir oleh keluarga, kerabat, dan masyarakat sekitar. Beliau memiliki riwayat pendidikan yang mengesankan, dimulai dari tahun 1982 saat menamatkan SMP Negeri Dampang, kemudian melanjutkan pendidikan di SPG Negeri Bantaeng pada tahun 1985. Pendidikan beliau tak berhenti di situ, pada tahun 2003 beliau berhasil menyelesaikan pendidikan D2 di Universitas Terbuka Makassar, dan melanjutkan dengan menamatkan S1 di Universitas Terbuka Makassar pada tahun 2011.Upacara pelepasan jenazah adalah momen yang penuh emosi dan berarti bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Selama upacara ini, keluarga dapat mengenang kenangan indah bersama sang almarhum, dan masyarakat sekitar dapat memberikan dukungan dan penghiburan kepada keluarga yang berduka.Seorang guru SD Inpres yang bernama Husain, S.Pd Bin Manri memiliki riwayat pekerjaan yang cukup panjang dan konsisten dalam bidang pendidikan. Dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2000, Husain, S.Pd Bin Manri bekerja sebagai guru SD Inpres di Kaloling. Kemudian, dari tahun 2000 hingga tahun 2022, Husain, S.Pd Bin Manri melanjutkan karirnya sebagai guru SD Inpres di Dampang. Dan sejak tahun 2022 hingga sekarang,Husain, S.Pd Bin Manri mengajar di SD Inpres Moti.Sebagai guru, Husain, S.Pd Bin Manri telah memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mendidik generasi muda di berbagai wilayah. Dalam peran sebagai pendidik, Husain, S.Pd Bin Manri memiliki tanggung jawab yang besar untuk membentuk karakter anak-anak dan memberikan mereka pengetahuan yang diperlukan untuk masa depan mereka. Dengan pengalaman yang luas sebagai guru SD Inpres Moti, Husain, S.Pd Bin Manri telah menghadapi berbagai tantangan dan berhasil mengatasi mereka dengan keberhasilan yang luar biasa.Selama kariernya sebagai guru SD Inpres Moti, Husain, S.Pd Bin Manri juga terlibat aktif dalam organisasi Profesi Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kabupaten Bantaeng. Sejak tahun 1992, Husain, S.Pd Bin Manri telah menjadi anggota PGRI dan terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan di wilayah tersebut.Pada tahun 2009, Presiden Republik Indonesia memberikan penghargaan Satya Lencana 10 Tahun kepada sejumlah individu yang telah memberikan kontribusi yang luar biasa dan setia kepada negara selama 10 tahun. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam menjalankan tugas-tugas mereka.Satya Lencana 10 Tahun adalah salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia kepada warga negara yang telah melampaui masa kerja 10 tahun dalam pelayanan publik atau bidang lainnya. Penghargaan ini diberikan sebagai tanda penghormatan atas dedikasi dan kesetiaan mereka dalam menjalankan tugas-tugas mereka.Penerima penghargaan Satya Lencana 10 Tahun umumnya berasal dari berbagai latar belakang profesi, seperti pegawai negeri, anggota TNI/Polri, guru, dokter, perawat, dan lain sebagainya. Mereka telah berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan dan kemajuan negara.Penghargaan ini diberikan dalam bentuk medali yang dilengkapi dengan pita berwarna merah putih. Medali tersebut merupakan simbol dari penghormatan dan pengakuan atas jasa-jasa yang telah diberikan selama 10 tahun.Pada tahun 2019, Presiden Republik Indonesia kembali memberikan penghargaan Satya Lencana, kali ini untuk mereka yang telah berbakti kepada negara selama 20 tahun. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas pengabdian yang luar biasa dan setia selama dua dekade.Husain Bin Manri, seorang lelaki yang menghadapi perjalanan hidup dengan penuh keberanian dan integritas, telah meninggalkan warisan berharga bagi keluarganya. Dalam hidupnya, ia membangun ikatan yang kuat dengan istri, anak-anak, dan cucunya. Meskipun Husain Bin Manri telah pergi, ia tetap dikenang dalam hati mereka sebagai sosok yang penuh kasih dan inspiratif.Sebagai seorang suami, Husain Bin Manri menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga dan menunjukkan dedikasinya kepada istri dengan cinta yang mendalam. Ia senantiasa berusaha untuk menjadi pendengar yang baik, memberikan dukungan emosional, dan melibatkan dirinya dalam perjuangan bersama. Husain Bin Manri memberikan contoh yang kuat tentang pentingnya komunikasi yang jujur dan saling pengertian dalam menjaga keharmonisan rumah tangga. Kehadirannya yang penuh kasih dan penuh perhatian akan selalu diingat oleh istri tercinta.Tidak hanya sebagai seorang suami yang baik, Husain Bin Manri juga adalah seorang ayah yang luar biasa. Ia menghabiskan waktu bersama anak-anaknya, memberikan mereka pengajaran dan bimbingan yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab. Dalam setiap momen penting dalam hidup anak-anaknya, Husain Bin Manri selalu ada di samping mereka, memberikan dorongan dan motivasi untuk mencapai impian mereka. Warisan terbesarnya adalah nilai-nilai yang ia ajarkan kepada anak-anaknya, yang akan terus hidup dalam generasi selanjutnya.Selain itu, Husain Bin Manri juga sangat dekat dengan cucu-cucunya. Ia menghabiskan waktu bermain dan bercerita dengan mereka, menjadi sumber inspirasi dan kegembiraan. Hubungan yang ia bangun dengan cucu-cucunya adalah bukti betapa pentingnya ikatan keluarga dan bagaimana kehadiran seorang kakek dapat memberikan pengaruh positif dalam hidup anak-anak. @Amykajang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *